Keprihatinan Mulyadi Terhadap Pembangunan Desa 

Kamis, 8 September 2022 | 05:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bagi Mulyadi, wajar saja jika selama belasan tahun belakangan improvisasi dari Kementerian Desa belum kelihatan. Pasalnya, ujar dia, selama itu pula keberpihakan negara terhadap masyarakat desa baru sebatas seremonial dan retorika.

Bukan tanpa alasan Mulyadi mengatakan hal itu. Sebagai wakil rakyat dari Dapil Bogor ia menemukan masih banyak desa-desa tertinggal di daerahnya. Bahkan untuk membuktikan ucapannya, politisi partai Gerindra itu mengundang pihak kementerian dan anggota dewan lainnya untuk datang langsung ke lokasi.

“Kan miris, radius tidak jauh dari pusat kekuasaan, Jakarta dan Istana Bogor, tapi masih banyak desa-desa tertinggal,” katanya dengan penuh penyesalan.

Baca Juga:  Presiden PKS Hadiri Rapat Pleno Fraksi PKS DPR RI Perdana, Apresiasi Kepemimpinan dan Umumkan Jajaran Baru

Oleh karena itu, Mulyadi pun meminta data status desa yang selama ini disampaikan oleh pemerintah harus dikaji ulang. “Kepada Menteri Keuangan sudah saya sampaikan, harus di definisikan ulang apa yang di maksud tingkat kemiskinan dan harus di review data-data yang dijadikan dasar informasi setiap keputusan dan kebijakan pusat” kata Mulyadi.

“Di daerah saya terbukti ada masyarakat desa yang tidak bisa beli beras sampai 3 hari. Datang ke saya dengan kondisi yang memprihatinkan,” lanjutnya.

Sebagai anggota dewan yang sehari-hari tampil gagah dengan stelan jas, dia merasa malu saat menghadapi kenyataan seperti itu. “Saya gagah nih, anggota DPR RI, pakai jas disumpah jabatan untuk memperjuangkan Dapil, anggota Banggar pula yang membahas anggaran hingga 3000 triliun. Yang saya bahas 3000 triliun tapi tiba-tiba di sms masyarakat yang meminta bantuan beras,” demikian Mulyadi.

Baca Juga:  Dandim 0426 TB, Hadiri Penyerahan Alsintan Dan Benih Padi Dari Kementerian RI

Menutup pembicaraan Ia meminta pemerintah berhenti mengumbar retorika dan fokus menyelesaikan permasalahan rill di masyarakat bawah. “Saya meminta kepada Kepala Bapenas dan Gubernur BI supaya berhenti membicarakan ditataran atas tapi bukti masyarakat di bawah kondisinya menyedihkan,” pungkasnya. ##

 

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Dahsyat, Libur Tahun Baru Hijriyah, Pengguna Tol Meningkat 48%!
Topan Ginting: Ajudan Kepercayaan Bobby Nasution, Menuju Pusat Kekuasaan dan Berakhir Tragis di KPK
Dirgahayu Polri, Polisi Ideal Itu Ada?
Gubernur Lampung Resmi Tutup Kejurnas Softball Outsiders Inc Cup 2025
Peringati Tahun Baru Islam 1447 H, Wamenag : Masjid Harus Jadi Sumber Kehidupan
Pemerintah Provinsi Lampung Dukung Penguatan Nilai Spiritual melalui Pembinaan Dharmika dan Metatah Massal
Kejurnas KWRI Cup II, Pemprov Lampung Dorong Ekosistem Sepak Bola Sejak Dini
Alm KH Ismail Bercita-Cita Membangun Sekolah Unggulan Buat Yatim Piatu Lima Lantai

Berita Terkait

Senin, 30 Juni 2025 - 10:56 WIB

Dahsyat, Libur Tahun Baru Hijriyah, Pengguna Tol Meningkat 48%!

Senin, 30 Juni 2025 - 08:12 WIB

Topan Ginting: Ajudan Kepercayaan Bobby Nasution, Menuju Pusat Kekuasaan dan Berakhir Tragis di KPK

Senin, 30 Juni 2025 - 08:10 WIB

Dirgahayu Polri, Polisi Ideal Itu Ada?

Senin, 30 Juni 2025 - 05:13 WIB

Gubernur Lampung Resmi Tutup Kejurnas Softball Outsiders Inc Cup 2025

Minggu, 29 Juni 2025 - 20:31 WIB

Peringati Tahun Baru Islam 1447 H, Wamenag : Masjid Harus Jadi Sumber Kehidupan

Berita Terbaru

#CovidSelesai

Dahsyat, Libur Tahun Baru Hijriyah, Pengguna Tol Meningkat 48%!

Senin, 30 Jun 2025 - 10:56 WIB

#indonesiaswasembada

Dirgahayu Polri, Polisi Ideal Itu Ada?

Senin, 30 Jun 2025 - 08:10 WIB

#indonesiaswasembada

Gubernur Lampung Resmi Tutup Kejurnas Softball Outsiders Inc Cup 2025

Senin, 30 Jun 2025 - 05:13 WIB