Inflasi Pangan Melonjak, Wakil Ketua MPR: Lemahnya Menjaga Ketahanan Pangan

Senin, 15 Agustus 2022 | 18:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan : Heri Suroyo

JAKARTA – Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan menyoroti inflasi pangan pada Juli 2022 yang mencapai angka 11,47 persen secara tahunan (year on year). Padahal, normalnya inflasi pangan ini hanya 5 sampai 6 persen.

Tidak heran jika inflasi tahunan menembus 4,94 persen, tertinggi sejak Oktober 2015. Terkereknya harga pangan berdampak nyata dan signifikan terhadap inflasi secara umum, sebab inflasi pangan menyumbang 20 persen dari total pengeluaran masyarakat.

Bahkan untuk kelompok masyarakat menengah ke bawah, inflasi pangan ini mencapai 40 sampai 50 persen pengeluaran.

“Ini mestinya diatensi betul oleh Pemerintah dan Bank Indonesia untuk mencari solusi terbaik dalam menjaga stabilitas inflasi. Jika harga-harga terus terkerek, daya beli rakyat melemah, ekonomi juga akan terganggu. Perkara pangan bukalah sekadar statistik ekonomi, namun langsung berkaitan dengan perut rakyat, hajat rakyat melanjutkan hidup dan meningkatnya angka kemiskinan. Saya melihat lonjakan inflasi ini sudah masuk lampu kuning, sekaligus anomali bagi negara seperti Indonesia yang sumber daya alamnya melimpah.” ujar Politisi Senior Partai Demokrat ini.

Baca Juga:  Panitia Nasional PMB Tinjau Pelaksanaan UM-PTKIN di UIN Raden Intan Lampung

Dalam laporan Global Food Security Index (2021), indeks ketahanan pangan Indonesia berada di peringkat ke-69 dari 113 negara. Kita kalah dari Malaysia yang berada pada peringkat ke-39, Thailand (51) atau Vietnam (61).

Laporan ini merupakan kompilasi dari berbagai variabel yang membentuk ketahanan pangan selama 10 tahun terakhir (2012 sampai 2021). Ini menunjukkan bahwa keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kualitas nutrisi, dan ketahanan sumber daya alam masih tertinggal. Bahkan, skor indeks ketahanan pangan melemah dibandingkan tahun 2020, turun dari 61,4 menjadi 59,2.

Menurut Syarief, inisiatif Bank Indonesia berupa Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (Gernas PIP) tentu hal yang baik, namun jika inisiatif ini tidak dibarengi dengan kerjasama terarah diantara stakeholder dan masyarakat, serta tidak menjangkau akar persoalan inflasi pangan, maka semua juga akan sia-sia belaka.

Baca Juga:  Danbrigif 4 Marinir/BS dan Ketua Cabang 7 PG Kormar Panen Melon di Yonif 7 Marinir

Jika ternyata pangkal persoalannya pada panjangnya rantai distribusi yang membuat harga pangan melonjak, maka harusnya pemerintah memperbaiki kinerja rantai pasokan logistik. Namun jika akar masalahnya pada tidak terbangunnya ekosistem sektor pertanian, maka sudah sepantasnya orientasi dan prioritas diarahkan pada pembangunan pertanian yang terintegrasi.

“Persoalan akut dan mendasar yang kita hadapi adalah lemahnya sinergi dan koordinasi. Proyek food estate yang digadang-gadang menjadi solusi ketahanan pangan jangan hanya menjadi proyek mercusuar: terlihat megah namun minim hasil. Bahkan jangan sampai proyek hanya menyisakan eksternalitas negatif seperti deforestasi dan kerusakan lingkungan. Jangan sampai kita mengulang kesalahan yang sama. Membangun lumbung pangan, tetapi abai dengan akses nutrisi, ongkos logistik, dan resiko lingkungan,” tutup Syarief. ##

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Pemprov Ajak Muslimah Ambil Peran Strategis
Ketua TP PKK Dorong Inovasi Sambel Seruit
Usai Rolling Jabatan, Elfianah Roadshow Sertijab 5 Camat yang Baru Di Lantik
Dibimbing Nurul, Mahasiswa FP UNILA Raih Hibah PKM-RE DIKTI 2025 dan Siap Melaju ke PIMNAS
Sinergi Pemprov Lampung dan TNI, Kodam XX/Radin Inten Menuju Kenyataan, Lampung Siap Jadi Sentra Pertahanan Strategis di Sumatera
UIN Raden Intan Jadi Tuan Rumah POMPROV 2025 Cabor Panjat Tebing dan Bulu Tangkis
Bupati Tanggamus Buka Musda MUI
Keluarga Korban Tragedi Semanggi I Tolak Penulisan Ulang Sejarah Oleh Fadli Zon

Berita Terkait

Sabtu, 5 Juli 2025 - 22:59 WIB

Pemprov Ajak Muslimah Ambil Peran Strategis

Sabtu, 5 Juli 2025 - 22:54 WIB

Ketua TP PKK Dorong Inovasi Sambel Seruit

Sabtu, 5 Juli 2025 - 22:48 WIB

Usai Rolling Jabatan, Elfianah Roadshow Sertijab 5 Camat yang Baru Di Lantik

Sabtu, 5 Juli 2025 - 10:52 WIB

Dibimbing Nurul, Mahasiswa FP UNILA Raih Hibah PKM-RE DIKTI 2025 dan Siap Melaju ke PIMNAS

Jumat, 4 Juli 2025 - 15:24 WIB

Sinergi Pemprov Lampung dan TNI, Kodam XX/Radin Inten Menuju Kenyataan, Lampung Siap Jadi Sentra Pertahanan Strategis di Sumatera

Berita Terbaru

#CovidSelesai

Pemprov Ajak Muslimah Ambil Peran Strategis

Sabtu, 5 Jul 2025 - 22:59 WIB

#CovidSelesai

Ketua TP PKK Dorong Inovasi Sambel Seruit

Sabtu, 5 Jul 2025 - 22:54 WIB