Laporan: Heri Suroyo
PADANG – Dihadapan masyarakat Kota Padang Provinsi Sumatera Barat, Wakil Ketua MPR RI Dr H. M. Hidayat Nur Wahid MA, menyampaikan doa dan keprihatinan atas terjadinya gempa bumi yang melanda Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat, Jumat (25/2). Hidayat berharap masyarakat selalu diberi kesabaran dan ketabahan menghadapi cobaan tersebut.
Para korban luka, segera sembuh dan sehat seperti sediakala. Sedangkan mereka yang meninggal, mudah-mudahan meninggal dalam keadaan Khusnul khotimah.
Doa dan keprihatinan, itu disampaikan Hidayat Nur Wahid saat menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, kerjasama MPR dengan Pimpinan Pusat Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia. Acara tersebut berlangsung di Hotel Pangeran Beach, Kota Padang Sumatera Barat, Sabtu (26/2).
“Selain jas merah, kita juga harus mengingat jas hijau (jangan sekali-kali melupakan jasa ulama, umarok dan umat Islam). Karena jasa umat Islam, ulama dan para sultan mempertahan NKRI sangat besar,” kata Hidayat.
Hari ini mendekati 3 April, kata Hidayat bangsa Indonesia tidak boleh melupakan jasa M. Natsir Ketua Fraksi Partai Masyumi di DPR RIS.
Pada 3 April 1950, Natsir menyampaikan penolakannya terhadap hasil Konferensi Meja Bundar yang berlangsung di Den Hag Belanda. Konferensi, itu menempatkan Indonesia sebagai negara bagian di bawah kekuasaan ratu Belanda.
Melalui mosi integral Natsir, yang disampaikan dihadapan sidang DPR RIS pada 3 April 1950, bangsa Indonesia kembali menjadi NKRI sebagaimana cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945. Dan menolak Republik Indonesia Serikat, bentukan Belanda. Karena itu, kata Hidayat, sudah semestinya bila tanggal 3 April ditetapkan menjadi hari NKRI.
Natsir pulalah, menurut HNW yang mengusulkan gambar bintang pada perisai Burung Garuda, sebagai simbul sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Keputusan itu diambil pada sidang KNIP saat menetapkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara.
“Keihlasan Natsir, berjuanga tanpa pamrih untuk bangsa dan negara Indonesia, membuat usulannya selalu diterima oleh tokoh-tokoh bangsa Indonesia kala itu. Natsir juga menginspirasi umat Islam bahwa berjuang mensyiarkan agama, juga harus dilakukan melalui lembaga-lembaga negara, agar keinginan dan aspirasi umat Islam dapat direalisasikan,”pungkasnya
Ikut hadir pada acara tersebut, Dr. Adian Husaini, MA, Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, KH. Kholil Ridwan, Lc (Pembina Dewan Da’wah), H. Ahmad Natsir Zubaidi (Pembina Dewan Da’wah), Buya Mas’eod Abidin (Tokoh Ulama Sumbar), Dr. H. Zailirin Y.Z beserta istri (Keluarga dari Allah Yarham Mohammad Natsir). ##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.