Dilakukan juga penandatanganan dokumen perjanjian kerjasama antara Gapoktan Gemah Ripah Kabupaten Pesawaran dengan para Off Taker (pemasok kebutuhan industri/pasar).
Gubernur Arinal berpendapat dalam upaya menjaga keseimbangan supply dan demand ini sangat penting dilakukan kerjasama antardaerah seperti ini agar tidak terjadi tekanan signifikan terhadap harga. Ia berharap kerjasama antardaerah seperti ini tidak terbatas pada komoditas cabai saja namun juga pada komoditi pangan strategis lainnya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Arinal juga menyerahkan bantuan kepada masyarakat berupa solar dome kepada Kelompok Tani Anggrek III Desa Trimulyo, Sumur Bor kepada Kelompok Tani Subur II Desa Trimulyo dan Bantuan Sosial Pangan berupa Beras
Premium terkait Dampak Inflasi Pasca Kenaikan BBM Bersubsidi dari Pemkab Pesawaran.
Sementara itu, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengatakan GNPIP ini sangat bermanfaat bagi Kabupaten Pesawaran yang lahannya begitu produktif dan petaninya kreatif walaupun hamparan lahannya tidak luas.
“Sehingga dapat menghasilkan produk-produk pertanian terutama di bidang pangan yang bisa menopang daya dukung ketahanan pangan di Provinsi Lampung,” ujarnya.
Ia juga berpendapat bahwa dukungan Gubernur Lampung di bidang pertanian berupa alat pengairan untuk lahan perkebunan di Pesawaran tahun lalu sangat membantu petani dalam proses produksi hasil taninya.
Dendi meminta kepada Gubernur Arinal untuk mendekatkan para petani di Pesawaran kepada para off taker dan terus melanjutkan program Kartu Petani Berjaya karena menurutnya program tersebut sangat terasa manfaatnya di masyarakat.
“Dengan program Pak Gubernur yaitu Kartu Petani Berjaya yang terus mengalir insha Allah akan menjadi solusi bagi para petani,” pungkasnya.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Budiyono mengatakan salah satu tugas Bank Indonesia adalah menjaga stabilitas ekonomi negara serta membantu pemerintah mendukung pertumbuhan ekonomi.
Ia melanjutkan, implementasi GNPIP ini merupakan kegiatan lanjutan yang sudah dicanangkan pada bulan Agustus yang lalu.
Budiyono juga menjelaskan telah banyak langkah yang dilakukan Bank Indonesia Lampung. Salah satunya termasuk kolabarosi dengan Disperindag dalam membantu dana transportasi cabai agar sampai ke pasar-pasar di Kota Bandar Lampung dengan harga yang lebih kompetitif. Ia berharap langkah tersebut menjadi jalan keluar agar petani dan masyarakat tidak merasa kesusahan.
“Petani tidak tertekan harganya tetapi ibu-ibu yang membeli juga tidak menjerit,” ujarnya.##