Gubernur Arinal menjelaskan bahwa berbicara pangan berarti berbicara pemenuhan hak asasi setiap warga negara Indonesia. “Oleh karena itu pengelolaan pangan haruslah dilakukan secara komprehensif, integratif dan terencana dengan baik,” jelas Gubernur Arinal.
Sektor pangan dan energi mendapatkan tantangan yang cukup berat karena adanya pandemi Covid 19, perubahan iklim, dan dinamika politik global, yang dampaknya tidak hanya terhadap perekonomian nasional tetapi juga daerah.
“Presiden menyampaikan dengan sangat jelas dan tegas bahwa kita harus memiliki kepekaan terhadap krisis global yang sedang terjadi, dan pemerintah sangat serius mempersiapkan menghadapi krisis pangan dan energi,” jelasnya.
Hari Pangan Sedunia diperingati setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran bahwa pangan berkontribusi penting dalam persoalan kemiskinan dan kelaparan.
“Alhamdulillah Lampung produksi padi tinggi, pertumbuhan perekonomian kita juga tinggi. Disisi lain angka kemiskinan kita juga menurun,” ujar Gubernur Arinal.
Gubernur Arinal mengungkapkan Produk Unggulan Pertanian yang tersebar di 15 Kabupaten/Kota harus digali terus dan dikelola dari hulu ke hilir dengan baik dan terencana agar dapat menjadi daya ungkit bagi perekonomian daerah.
Selain itu, salah satu upaya untuk pemulihan ekonomi pasca Covid-19 adalah melalui penguatan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). “Memulihkan kembali sektor UMKM juga berimplikasi pada sektor penguatan daya beli rumah tangga. Jika UMKM maju, maka masyarakat dapat sejahtera,” jelasnya.
1 2 3 Selanjutnya
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya