Fakultas Syariah-Kejari Bandar Lampung Sepakat Penerapan Restoratif Justice

Kamis, 14 Juli 2022 | 13:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan : Fathul Muin

BANDAR LAMPUNG – Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandar Lampung Berkerjasama dengan Fakultas Syari’ah UIN Raden Intan Lampung, menggelar diskusi publik dengan mengangkat tema Penyelesaian Tindak Pidana Melalui Restoratif, di GSG FS, Kamis (14/7/2022).

Dalam diskusi yang membahas restoratif justice tersebut, Kejari Bandar menghadirkan empat narasumber, yakni, Dr. Efa Rodiah Nur, MH Dekan Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung yang diwakili Wakil Dekan III Dr. Hj. Nur Nazli, MH, Dr. Eko Raharjo Dosen  FH Universitas Lampung yang juga Tim Advokasi Unila, M. Budi Arifin Kasi Tindak Pidana Umum Kejari Bandar Lampung, H. Ardiansyah Direktur Utama Radar Lampung dan dimodetori oleh Drs. Henry Iwansyah, MA dari Jurnal Al-Adalah FS UIN Raden Intan Lampung.

Kepala Kejaksaan Negeri Bandar Lampung Helmi, SH., MH, yang hadir selaku keynote speaker menjelaskan bahwa kegiatan diskusi publik dengan mengangkat tema Penyelesaian Tindak Pidana Melalui Restoratif ini digelar dalam rangka Hari Bhakti Adhyaksa ke-62.

“Diskusi publik ini salah satu rangkaian Hari Bhakti Adhyaksa ke-62. Sebelumnya kita sudah melakukan berbagai kegiatan bakti sosial seperti donor darah pada Senin 11 Juli lalu bekerja sama dengan PMI. Total 30 kantong darah terkumpul,” ujarnya.

Dalam paparannya, Kajari Bandar Lampung, Helmi, SH., MH, mengatakan, asas-asas restorative justice adalah keadilan, kepentingan umum, proporsionalitas, pidana sebagai jalan terakhir dan terakhir adalah cepat, sederhana dan biaya ringan.

“Ketentuannya adalah bukan residivis, ancaman dibawah lima tahun, nilai kerugian tidak lebih dari Rp 2,5 juta. Selain itu masih ada syarat lain. Perkara yang tidak bisa direstorative saat ini antara lain kejahatan terhadap negara dan kasus asusila,” kata Helmi.

Baca Juga:  KPH Sungai Buaya dan BKSDA Lampung Pasang Perangkap Harimau di Kawasan Register 45

Helmi, SH., MH,  mengatakan, diskusi itu sekaligus sosialisasi karena masyarakat belum banyak yang tahu apa itu restoratif justice atau penyelesaian tindak pidana di luar pengadilan. Dan yang menjadi catatan tidak semua kasus bisa mendapatkan restoratif justice. Contohnya seperti kasus korupsi, asusila, dan narkoba yang tidak bisa diajukan restoratif justice.

“Dan itu pun yang berhak memberikan (restoratif justice) hanya Jaksa Agung sebagai penuntut umum tertinggi,” ungkapnya.

Selain itu, restoratif justice salah satu syaratnya harus memenuhi rasa keadilan bagi korbannya, dan salah satu syaratnya juga pelaku dan korban sudah berdamai. Karena rasa keadilan korban juga harus dipenuhi,” ungkapnya.

Diskusi restoratif justice ini perlu diadakan, terutama untuk mendengar masukan-masukan dari para ahli dalam hal ini akademisi yang hadir di GSG FS UIN Raden Intan Lampung yang terdiri dari Akademisi FS UIN Raden Intan, FH Unila, Media Radar Lampung dan Masyarakat.

Lebih jauh Helmi, SH., MH dalam rangka Hari Bhakti Adhyaksa ke-62, Kejari Bandar Lampung juga mengadakan sunatan massal yang diikuti 19 anak. Bekerja sama dengan Puskesmas Rawat Inap Way Halim.

Wakil Dekan I Fakultas Syariah, Dr. H. Yusuf Baihaqi, Lc., MA, dalam sambutannya mengapresiasi terselengaranya kegiatan tersebut. Menurutnya, keadilan restoratif sudah dicontohkan oleh Islam sejak 15 abad yang lalu. Begitu banyak ayat dan hadis yang menjelaskan tentang hal tersebut.

Baca Juga:  Rektor UIN RIL Lantik Dua Dekan Fakultas Baru dan Ketua LPM, Tekankan Inovasi Akademik dan Ciptakan Suasana Kondusif

“Setiap persoalan diselesaikan secara keluargaan itu jauh lebih adil dibandingkan lewat pengadilan,” kata Dr. H. Yusuf Baihaqi, Lc., MA.

Sementara Wakil Dekan III Dr. Hj. Nur Nazli, MH mengatakan, tujuan hukum Islam adalah mengambil kemaslahatan dan meniadakan kemudharatan. Sedangkan asas hukum Islam adalah untuk menjaga agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Dalam penyelesaian restoratif di Indonesia bisa dilakukan dengan mediasi yakni dengan mencari kemaslahatan yang hendak dibaca, selain hanya sekedar efek jera.

Senada dengan hal tersebut Dr. Efa Rodiah Nur, MH Dekan Fakultas Syari’ah UIN Raden Intan Lampung ditempat terpisah, mengatakan sangat mengapresiasi terselengaranya Diskusi Publik Restoratif Justice, kegiatan ini sangat baik dan bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan.

“Tema penyelesai perkara tindak pidana melalui restoratif Justice ini sesuatu  istilah yang belum populer ditengah masyarakat, namun dikalangan akademisi khusus fakultas hukum dan fakultas syariah sudah tidak asing lagi, maka perlu disampaikan pula pada di diskusi publik ini dilihat dari perspektif hukum Islam,” kata Dr. Efa Rodiah Nur, MH.

Dalam kesempatan ini juga, Dr. Efa Rodiah Nur, MH Dekan Fakultas Syari’ah UIN Raden Intan Lampung mengucapkan Selamat Hari Bhakti Adhyaksa Ke – 62 semoga kolaborasi antara Sivitas Fakultas Syari’ah UIN Raden Intan Lampung dan Kejaksaan Negeri Bandar Lampung dapat lebih maju dan baik.

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Lampung Siap Hadapi Tantangan Pembangunan Lewat Kolaborasi dan Inovasi
PJR Polda Lampung Gagalkan Penyelundupan 4 Kg di Tol Bakter
Sempat Viral, Proyek Rabat Beton di Lampung Utara Akhirnya Diperbaiki
DPR RI Akan Evaluasi Total Pelaksanaan Haji 2025
Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang Tunjukkan Kesiapan dan Capaian Signifikan dalam Pelaksanaan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG)
Rabat Beton Asal-Asalan di Lampung Utara, MTM; Pilihannya Cuma, Bongkar dan Bangun Lagi atau Proses Hukum!
Sepekan Munas, Ini Pengurus Pusat JMSI 2025-2030
Skripsi Terbaik Wisuda Periode II Bahas Isu Ketimpangan Sosial

Berita Terkait

Rabu, 2 Juli 2025 - 20:55 WIB

Lampung Siap Hadapi Tantangan Pembangunan Lewat Kolaborasi dan Inovasi

Rabu, 2 Juli 2025 - 20:43 WIB

PJR Polda Lampung Gagalkan Penyelundupan 4 Kg di Tol Bakter

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:04 WIB

Sempat Viral, Proyek Rabat Beton di Lampung Utara Akhirnya Diperbaiki

Rabu, 2 Juli 2025 - 16:10 WIB

DPR RI Akan Evaluasi Total Pelaksanaan Haji 2025

Rabu, 2 Juli 2025 - 16:08 WIB

Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang Tunjukkan Kesiapan dan Capaian Signifikan dalam Pelaksanaan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG)

Berita Terbaru

#CovidSelesai

PJR Polda Lampung Gagalkan Penyelundupan 4 Kg di Tol Bakter

Rabu, 2 Jul 2025 - 20:43 WIB

#indonesiaswasembada

DPR RI Akan Evaluasi Total Pelaksanaan Haji 2025

Rabu, 2 Jul 2025 - 16:10 WIB