Adapun data yang dimasukkan dalam aplikasi Elsimil calon pengantin adalah usia, status gizi, berat dan tinggi badan, ukuran lingkar lengan atas dan lingkar perut, kadar hemoglobin (Hb) dan perilaku lain seperti perokok atau tidak.
Penggunaan aplikasi Elsimil, akan disertai pendampingan dari Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang dibentuk oleh BKKBN. Jika sertifikat Elsimil menunjukkan hasil kurang ideal untuk hamil, perkawinan tetap boleh digelar namun TPK akan merekomendasikan untuk menunda kehamilan.
Selanjutnya TPK memberikan intervensi yang direkomendasikan serta memonitor status gizi calon pengantin sampai kondisi pasangan tersebut membaik dan menjadi ideal untuk hamil.
Selain berfungsi sebagai alat skrining dan media komunikasi dengan TPK, Elsimil juga berfungsi sebagai media edukasi tentang kesehatan reproduksi, kontrasepsi, kesiapan pranikah, kesiapan kehamilan, serta pencegahan kanker.
Dukungan Erina terhadap penggunaan Elsimil ini tidak lepas dari peran Bu Sarjiyem, anggota TPK Mlati dari unsur PKK. Melalui Bu Sarjiyem informasi tentang aplikasi Elsimil disampaikan kepada keluarga Gudono dan diteruskan kepada Erina yang bekerja dan tinggal di Jakarta.
“Jika nantinya harus melakukan pendampingan, saya juga tidak rikuh-rikuh, karena Mbak Erina itu waktu kecilnya saya turut membantu mengasuhnya,” kata Bu Sarjiyem.##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.















