Laporan : Heri Suroyo
JAKARTA – Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengajak parlemen Jerman untuk mendorong terwujudnyw gencatan senjata di Jalur Gaza. Hal ini menyusul kondisi yang semakin kritis akibat digempur Israel terus-menerus. Krisis Gaza menyebabkan bencana kemanusian yang sangat memprihatinkan.
Hal ini disampaikan Meutya saat menerima delegasi parlemen Jerman di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (1/11). Kedua pihak membahas perkembangan di Rusia-Ukraina, Palestina, hingga kondisi Indonesia.
Menurut Meutya, kedua delegasi saling mengingatkan bahwa perang itu bisa terjadi.
“Kita bahas perkembangan di Rusia-Ukraina. Kemudian saya angkat tentang perkembangan di Palestina, bagaimana situasi di kawasan ini dengan laut China selatan dan lain-lain,” ujar Meutya pada wartawan di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/11).
Meutya mengatakan, parlemen Jerman sepakat bahwa perang di mana pun pasti menimbulkan korban, termasuk perempuan dan anak-anak. Untuk itu, Meutya mengajak pihak Jerman sama-sama menyuarakan gencatan senjata dalam konflik bersenjata yang terjadi belakangan ini.
“Perang ini banyak membawa korban untuk perempuan dan anak-anak, maka tadi kami ajak juga supaya Jerman sama-sama menyuarakan untuk adanya gencatan senjata, jadi penghentian perang dan memajukan dialog untuk saat ini,” ujar Meutya.
Soal konflik Israel dan Palestina, Indonesia diminta bersikap dengan tegas, terutama bila ada pelanggaran HAM. Sebab, Indonesia sendiri merupakan anggota dewan HAM PBB.
“Artinya untuk apa jadi anggota Dewan HAM kalau kemudian kita tidak berhasil menyuarakan hal-hal yang memang kita rasa perlu, khususnya terkait Palestina,” kata Meutya.
Dalam pertemuan tersebut, kedua parlemen juga membahas sejumlah isu bilateral Indonesia dan Jerman. Isu-isu tersebut mencakup kerja sama perdagangan, diplomasi, pertukaran budaya, serta isu-isu global seperti perubahan iklim.##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.