Laporan Heri Suroyo
JAKARTA – Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) berupaya mereduksi adanya kecurangan-kecurangan yang terjadi pada pelaksanaan Pemilu 2024.
“Kehadiran Bawaslu itu untuk meredusir kecurangan, kita menjaga semua agar ‘on the track’,” kata Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk ‘Benarkah Pemilu 2024 Akan Curang?’ di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/9).
Bagja menjelaskan kecurangan dalam pelaksanaan pemilu tidak mungkin bisa hilang karena kontestasi pemilu sangat kompetitif.
“Tidak mungkin dihilangkan (kecurangan), itu hal yang mustahil, pasti ada kecurangan karena kompetisi begitu kompetitif,” katanya.
Keberadaan Bawaslu hadir untuk mereduksi indikasi kecurangan saat pelaksanaan pesta demokrasi itu.
“Ada beberapa pelanggaran yang kerap kali dilakukan partai politik, antara lain, kampanye di tempat keagamaan, kampanye di tempat pendidikan, dan politik uang atau “money politic”,”ungkap Bagja.
Ia menegaskan Bawaslu akan mengintensifkan pengawasan pada masa kampanye, akhir kampanye, dan tiga hari sebelum pemungutan suara
“Karena parpol biasanya akan meyakinkan para pemilihnya untuk memilih salah satu partai atau salah satu pasangan calon,” tambah Bagja.
Bawaslu tidak mempermasalahkan jika para politisi saling mengkritisi karena hal yang wajar menjelang pesta demokrasi pemilu 2024.
“Kami persilahkan saling mengkritisi atau berdebat asal tidak menyinggung politisasi SARA,” pungkas Bagja. ##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.