Laporan : Heri Suroyo
JAKARTA – Ketua MPR RI sekaligus Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan KADIN Indonesia Bambang Soesatyo meresmikan beroperasinya PT Blackstone Kargo Indonesia (BS-GO), hasil kerjasama Blackstone Group dengan SKK Logistics.
BS-GO mendukung geliat usaha Blackstone Group di bidang aviasi setelah beroperasinya Black Stones Airlines Cargo yang melayani penerbangan kargo dalam dan luar negeri.
Kehadiran BS-GO juga membuka banyak lapangan pekerjaan baru. Karena memiliki mata rantai perekonomian yang luas, dari mulai jasa kurir, hingga pekerja teknis administrasi lainnya.
BS-GO memiliki izin sebagai GSA (General Service Agent) dari perusahaan aviasi Indonesia dan e-commerce logistics. Kantor operasional BS-GO berada di Bandara Internasional Jawa Barat, Kertajati serta di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.
“BS-GO memiliki visi sebagai perusahaan logistik profesional bertaraf internasional dengan dukungan sistem digital terbaru untuk mendukung perkembangan digital logistik dan e-Commerce di Indonesia. Serta memiliki misi membawa Indonesia menuju era digital dengan mendukung UMKM Go Digital dan mendukung ekspor UMKM ke berbagai negara dunia dengan menyiapkan pesawat kargo yang dioperasikan Black Stones Airlines Cargo,” ujar Bamsoet saat meresmikan beroperasinya PT Blackstone Kargo Indonesia (BS-GO), di Jakarta, Jumat (1/4).
Turut hadir jajaran BS-GO, antara lain Komisaris BS-GO Andri Noviar, Direktur Utama BS-GO Sonny Harsono, serta Direktur BS-GO Andrys Ronaldi, Pengusaha Setiawan Djodi, Pembalap Senior Tinton Soeprapto.
Bamsoet menjelaskan, komitmen BS-GO membantu menyelesaikan masalah logistik yang dihadapi UMKM, sejalan dengan harapan Kementerian Koperasi dan UKM yang senantiasa menekankan bahwa salah satu penghambat UMKM untuk maju dan berkembang tidak lain karena masalah logistik.
Karenanya tidak hanya fokus pada sisi logistik, BS-GO juga akan ‘menjemput bola’ menggandeng pengusaha sektor UMKM untuk bergerak menuju digitalisasi. Sehingga memudahkan distribusi dan logistik pengiriman hasil barangnya.
“Hal ini juga menjadi dukungan BS-GO terhadap target Presiden Joko Widodo yang menginginkan agar pada tahun 2024 nanti sudah ada 30 juta UMKM yang Go Digital. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, per November 2021 jumlah UMKM yang sudah terdigitalisasi baru mencapai sekitar 16,4 juta unit,” jelas Bamsoet.
Indonesia memiliki 17.500 pulau yang tersebar dan berpencar, dengan jumlah penduduk mencapai 262 juta jiwa, serta pengguna aktif internetnya mencapai 143 juta jiwa. Hal ini menjadi bagian penting dari pasar-pasar transaksi online dan industri logistik di Indonesia. Karenanya, potensi pertumbuhan sektor logistik di Indonesia sangat besar.
“Bank Indonesia mencatat transaksi e-Commerce di Indonesia pada tahun 2021 lalu sudah mencapai Rp 401 triliun. Pada tahun 2022 ini, Bank Indonesia memprediksikan transaksi pada e-Commerce bisa mencapai Rp 530 triliun. Besarnya transaksi tersebut menjadi angin segar bagi para pelaku usaha logistik untuk terus tumbuh dan meningkat,” pungkas Bamsoet. ##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.