Ketua DPR RI ke-20 sekaligus mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, kontribusi sektor pariwisata terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional pada tahun 2019 mencapai 4,7 persen. Merosot menjadi 4,05 persen pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19, dan sedikit meningkat kembali menjadi 4,2 persen pada tahun 2021.
“Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melaporkan, devisa yang dihasilkan dari sektor pariwisata tahun 2021 hanya mencapai 0,36 miliar US dolar. Jauh lebih rendah dari capaian tahun 2019 yang mencapai 3,3 miliar US dolar. Di tingkat global, UNWTO mencatat bahwa kontribusi sektor pariwisata pada perekonomian dunia pada tahun 2021 diperkirakan mencapai 1,9 triliun US dollar. Jauh lebih rendah dibandingkan pada masa sebelum pandemi yang mencapai 3,5 triliun US dolar,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menerangkan, kehadiran Indonesia Tourism Watch (ITW) harus dapat menjadi bagian dari solusi membangkitkan kembali pariwisata Indonesia. Khususnya mengambil pelajaran dari pandemi Covid-19 yang mengajarkan pentingnya melakukan adaptasi terhadap kemajuan teknologi digital, serta melakukan berbagai langkah inovasi, mengingat masih banyak destinasi wisata yang belum dikelola secara optimal.
“Selain itu, ITW juga bisa menjadi mitra strategis bagi pemerintah dan pelaku usaha untuk bersama-sama memaksimalkan potensi berbagai desa yang ada di Indonesia menjadi Desa Wisata Agro (DEWA), Desa Wisata Industri (DEWI), dan Desa Digital (DEDI). Terlebih menyongsong hadirnya status endemi Covid-19, banyak wisatawan yang ingin berwisata sebagai sarana hiburan, setelah dua tahun lebih aktivitas sosialnya terganggu oleh pandemi. Momentum ini harus dapat dioptimalkan dengan baik oleh berbagai ekosistem pariwisata,” pungkas Bamsoet.##
1 2
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Halaman : 1 2