Badai PHK di Depan Mata, Pemerintah Jangan Diam saja!

Sabtu, 10 Agustus 2024 | 11:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI Charles Meikyansah menyoroti banyaknya fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia. Salah satu penyebab badai PHK terjadi karena banyak perusahaan yang di ambang kehancuran atau pailit. Akibatnya banyak karyawan yang harus dirumahkan.

Hanya saja, tambahnya, yang menjadi masalah terkadang perusahaan tidak memenuhi hak dan kewajiban karyawan yang menerima PHK. Charles menilai, badai PHK ini juga berpotensi dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Dalam kondisi apapun, perusahaan harus memastikan memberikan hak-hak karyawan yang terkena PHK. Seperti pesangon, hingga gaji-gaji dan insentif lain yang belum dibayarkan,” tegasnya dalam keterangan rilis yang diterima di Jakarta, Jumat (9/8/2024).

Dalam laporan Kementerian Keuangan, Pemerintah mengklaim bahwa Kualitas pertumbuhan ekonomi meningkat signifikan tercermin dari penciptaan lapangan kerja yang cukup tinggi, sehingga mampu menurunkan tingkat pengangguran.

Namun, data dari Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, PHK telah menimpa 32.064 tenaga kerja selama enam bulan pertama di 2024. Mayoritas terjadi di Jakarta, yakni sebanyak 23,29 persen. “Data dan fakta berbanding terbalik kalau kayak gini. Badai PHK jelas terjadi di depan mata, dan Pemerintah tidak boleh diam saja,” kata Politisi Fraksi Partai NasDem ini.

Baca Juga:  Marwan Cik Hasan Gelar Workshop Keuangan

Beberapa perusahaan yang melakukan PHK di antaranya seperti PT Era Media Informasi (Gatra Media Group) yang menyatakan pailit, sehingga media Gatra harus berhenti operasional dan memberhentikan karyawannya.

Namun perusahaan dikabarkan belum membayar gaji per Mei, Juni, Juli 2024, hingga BPJS Ketenagakerjaan karyawan juga tertunggak hampir selama 26 bulan. Selain itu, belum ada kejelasan tentang nominal pesangon, dan karyawan kontrak juga belum didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan.

Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat laju pertumbuhan industri tekstil dan pakaian jadi terhadap produk domestik bruto (PDB) mengalami perlambatan pada triwulan II/2024. Dampaknya banyak industri yang tengah dirundung isu PHK dan penutupan pabrik.

Baca Juga:  Strategi Prabowonomics Dibicarakan Serius di GREAT Institute

“Menghadapi hal seperti ini, Pemerintah harus hadir untuk memastikan karyawan yang terkena PHK bisa mendapatkan hak-haknya. Beri pendampingan dan jadilah mediator antara karyawan dan pihak perusahaan,” ungkap Charles.

“Kami juga mendorong agar Pemerintah memberi dukungan bagi para pekerja yang mengalami PHK, termasuk informasi tentang program-program bantuan dan pelatihan yang tersedia. Sehingga masyarakat lebih merasa negara hadir untuk memberikan solusi,” imbuhnya.

Menurut Charles, pembenahan dalam isu pengangguran dan badai PHK harus menjadi perhatian lebih para pemangku kebijakan. Karena dampaknya akan mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan.(*)


Penulis : Heri Suroyo


Sumber Berita : Jakarta

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

DPR Komisi 1 Prihatin, Efisiensi Akibatkan PHK di Kalangan Media
EMT Ke-2 BSMI untuk Gaza Selesai Bertugas
Muazzim: MBG Masih Jauh Dari Harapan
Aprozi Alam Sarankan Bupati Lampung Utara Terbitkan Regulasi Penyaluran Zakat Melalui BAZNAS
Marwan Cik Hasan Gelar Workshop Keuangan
Dave Laksono: Paus Fransiskus, Tokoh Teladan
Gelar Halalbihalal, Ketua KWP, Ariawan : Momentum Saling Memaafkan
Kekerasan Seksual oleh Dokter PPDS: Usut tuntas!

Berita Terkait

Rabu, 7 Mei 2025 - 14:43 WIB

DPR Komisi 1 Prihatin, Efisiensi Akibatkan PHK di Kalangan Media

Rabu, 7 Mei 2025 - 14:39 WIB

EMT Ke-2 BSMI untuk Gaza Selesai Bertugas

Rabu, 7 Mei 2025 - 09:05 WIB

Muazzim: MBG Masih Jauh Dari Harapan

Selasa, 6 Mei 2025 - 15:08 WIB

Aprozi Alam Sarankan Bupati Lampung Utara Terbitkan Regulasi Penyaluran Zakat Melalui BAZNAS

Rabu, 30 April 2025 - 14:18 WIB

Marwan Cik Hasan Gelar Workshop Keuangan

Berita Terbaru

#indonesiaswasembada

RI 5 Hadap RI 25 untuk Pesisir Barat Memiliki RSUD

Jumat, 9 Mei 2025 - 05:51 WIB

#indonesiaswasembada

Gubernur Lampung Tanam Mangrove dan Tinjau Inovasi Appostrap di Pesawaran

Jumat, 9 Mei 2025 - 05:37 WIB

#indonesiaswasembada

KPRI Saptawa  Tegas Komitmen pada Transparansi dan Kesejahteraan Anggota

Kamis, 8 Mei 2025 - 20:21 WIB

#indonesiaswasembada

DPPI Diharap jadi Agen Perubahan dan Mitra Pembentukan Karakter Bangsa

Kamis, 8 Mei 2025 - 20:14 WIB

#indonesiaswasembada

Dubes Palestina Kunjungi Dekranasda Provinsi Lampung,

Kamis, 8 Mei 2025 - 20:08 WIB