Ahmad Basarah Sampaikan Orasi Pancasila Mahakarya Pendiri Bangsa

Rabu, 2 Agustus 2023 | 19:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan : Heri Suroyo 

JAKARTA – Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah diminta tampil menjadi satu dari 70 orator ilmiah para pakar Universitas Kristen Indonesia (UKI) dalam rangka Dies Natalis ke-70/Lustrum ke-14 universitas tersebut, Rabu (2/8/23). Orasi selama 29 jam secara nonstop itu dilakukan sejak Rabu pagi sampai Kamis (3/8/23) dengan tujuan memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Dalam orasinya, Ketua Fraksi PDI Perjuangan itu menyampaikan makalah berjudul ‘’Pancasila Mahakarya Pendiri Bangsa: Sumber Falsafah Negara’’. Selama 20 menit disaksikan semua civitas akademika UKI, ia menjawab tiga rumusan masalah yakni apa keunggulan Pancasila sebagai ideologi negara, bagaimana pemikiran dan peran Bung Karno dalam melahirkan Pancasila, dan bagaimana status Pancasila mahakarya pendiri bangsa menjadi sumber bagi falsafah negara.

‘’Demi memperkuat cinta kepada Pancasila, kita mesti memahami bahwa ideologi Pancasila adalah mahakarya pendiri bangsa. Tanpa pemahaman seperti itu, generasi muda bangsa akan tercerabut dari akar sejarah dan sumber pengetahuan dasar negara,’’ tandas Ahmad Basarah.

Baca Juga:  Tim Gateball Lampung Tembus Semifinal Pornas

Ketua DPP PDI Perjuangan itu mempertahankan argumentasinya dengan menegaskan bahwa sebagai sebuah karya, Pancasila memiliki kualitas mahakarya dibanding sekadar karya biasa. Dia menyampaikan tiga alasan untuk itu.

‘’Pertama, kualitas pengetahuan Pancasila bersifat filosofis sebagaimana disebut Bung Karno dalam pidato 1 Juni 1945 sebagai dasar falsafah negara. Dasar filosofis ini memuat sifatnya yang radikal (mengakar), sistematis dan komprehensif,’’ tandas Ahmad Basarah.

Alasan kedua, diterimanya Pancasila sebagai falsafah dasar negara secara aklamasi oleh sidang pertama Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) pada 1 Juni 1945 menunjukkan ”mutiara” rumusan Bung Karno yang disampaikannya pada 1 Juni 1945.

Alasan ketiga, Doktor bidang hukum tata negara lulusan Universitas Diponegoro Semarang ini menegaskan, kualitas pengetahuan Pancasila bersifat sintesis, menyatukan berbagai ideologi dunia menjadi ideologi baru yang khas Indonesia. Jika ideologi di luar negeri saling bertentangan, di dalam Pancasila semua pandangan dunia tersebut saling bersintesis.

“Sebagai contoh ideologi keagamaan dan kebangsaan, yang di luar Pancasila bertentangan, di dalam Pancasila justru menyatu menjadi nasionalisme religius. Demikian pula demokrasi dan agama yang seolah bertentangan, dalam Pancasila menyatu menjadi teo-demokrasi. Penyatuan serupa terjadi pada sila-sila lainnya,” tandas Ahmad Basarah.

Baca Juga:  Eddy Soeparno Ingatkan Krisis Iklim: Adaptasi Saja Tak Cukup, Perlu Mitigasi Nyata

Penulis buku Bung Karno, Islam dan Pancasila (2017) ini menambahkan, kemampuan Pancasila dalam menyatukan keragaman bangsa Indonesia dengan sendirinya menjadikan ideologi bangsa ini mahakarya yang membanggakan, yang terus menggelora sejak gagasannya dilahirkan 1 Juni 1945, lalu dirumusan pada 22 Juni 1945, kemudian disahkan dalam konsensus final pada 18 Agustus 1945.

“Dalam ketiga fase tersebut, Bung Karno selalu terlibat di dalamnya bersama para pendiri bangsa. Dengan demikian, Pancasila yang kita miliki hanya ada satu, yakni Pancasila, titik! Tidak ada Pancasila 1 Juni, atau Pancasila 22 Juni, atau Pancasila 18 Agustus,’’ tegas Ahmad Basarah.(*)

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Santiaji Jurnalistik dan Kehumasan 2025, Dorong Sinergi Pers dan Praktisi Kehumasan Bangun Kredibilitas Pemerintah di Masyarakat
JMSI Lampung Dukung Gubernur Mirza Bangun Jembatan Kepercayaan Antara Pemerintah dan Masyarakat
Raih Gelar Doktor Dengan Nilai cumlaude, Ariawan : Semoga dapat memberikan motivasi kepada teman” jurnalis lainya
Pemprov Lampung Tingkatkan Kualitas Pelaksanaan Program Nasional, Perkuat Sinergi Pusat-Daerah untuk Kebermanfaatan bagi Masyarakat Lampung
Mahasiswa Hukum Didorong Wujudkan Penegakan Hukum yang Berkeadilan dan Berempati melalui National Moot Court Competition Piala Prof. Hilman Hadikusuma Tahun 2025
Tinjau Pelaksanaan Uji Kompetensi Guru, Pemprov Lampung Dorong Peningkatan Mutu Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045
Kapolres Kukuhkan Nomenklatur Pamapta Mesuji
Ancang-Ancang Hadapi Demo, Polres Lampura pun Berlatih

Berita Terkait

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 21:01 WIB

Santiaji Jurnalistik dan Kehumasan 2025, Dorong Sinergi Pers dan Praktisi Kehumasan Bangun Kredibilitas Pemerintah di Masyarakat

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 18:55 WIB

JMSI Lampung Dukung Gubernur Mirza Bangun Jembatan Kepercayaan Antara Pemerintah dan Masyarakat

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 17:19 WIB

Raih Gelar Doktor Dengan Nilai cumlaude, Ariawan : Semoga dapat memberikan motivasi kepada teman” jurnalis lainya

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 15:31 WIB

Pemprov Lampung Tingkatkan Kualitas Pelaksanaan Program Nasional, Perkuat Sinergi Pusat-Daerah untuk Kebermanfaatan bagi Masyarakat Lampung

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 15:28 WIB

Mahasiswa Hukum Didorong Wujudkan Penegakan Hukum yang Berkeadilan dan Berempati melalui National Moot Court Competition Piala Prof. Hilman Hadikusuma Tahun 2025

Berita Terbaru