Oleh : Heri Suroyo
JAKARTA – Refleksi 77 Tahun DPR RI tanggal 29 Agustus 2022 tidak lepas dari semangat Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 sesuai bentuk pemerintahan yang demokrasi dalam mengemukakan gagasan.
DPR menuju Parlemen Modern harus terus melakukan pembaharuan secara kelembagaan dengan ekskalasi tuntutan dari masyarakat dan lembaga legislatif.
” Bersuara, bagi mereka yang tidak memiliki suara agar dapat menyuarakan serta memberi solusi berbagai aspirasi masyarakat,” tegas Wakil Ketua Komisi X kepada Lintaslampung.com di Jakarta, Kamis (11/8).
Ia menjelaskan salah satu substansi penting tentang pembaharuan secara kelembagaan adalah keinginan agar dapat terbentuknya sosok parlemen modern.
“DPR terus berbenah diri dalam rangka mewujudkan parlemen modern lewat beberapa perubahan Peraturan DPR. Namun, setidaknya ada 3 poin penting yang harus terus kita maksimalkan bersama mulai dari transparansi informasi, optimalisasi teknologi seperti website maupun media sosial, serta merepresentasikan seluruh kalangan masyarakat tanpa terkecuali,” jelas Hetifah.
Hetifah mengatakan Indonesia menganut trias politika, dengan legislasi atau DPR RI di dalamnya yang memiliki tugas penting untuk terus menjaga demokrasi dengan menyuarakan aspirasi masyarakat dari seluruh daerah di Indonesia.
” Semua warga negara Indonesia memiliki hak yang sama untuk menyuarakan aspirasinya untuk perubahan yang lebih baik ,” katanya.
77 tahun DPR RI tentu bukan usia yang lagi muda. Namun, Hetifah mengungkapkan perjalanan menuju Parlemen Modern harus kerja bersama sama.
“Dengan sinergi, Parlemen Modern akan menjadi wadah yang baik untuk menjaga demokrasi,” pungkasnya.
Hal senada di ungkapkan Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI Achmad Dimyati Natakusumah mengatakan dalam mewujudkan cita-cita menjadi Parlemen Modern, bukanlah pekerjaan DPR semata. Selain Sekretariat Jenderal DPR, awak media juga memiliki peran yang tak kalah penting dalam mewujudkan lembaga legislatif yang modern dan transparan.
Dimyati mencontohkan sebuah tim sepakbola yang terdiri dari kiper, bek, gelandang, stiker, juga butuh dukungan dari supporter.
“DPR RI, butuh dukungan dari media untuk memperkuat kinerjanya mewujudkan parlemen modern,” kata Dimyati.
Dimyati mengajak insan pers untuk meningkatkan kolaborasi membangun opini publik yang positif terkait kinerja kedewanan.
“Dapat dilakukan dengan cara menyajikan berita-berita positif yang dilakukan para wakil rakyat demi kepentingan masyarakat luas,” ujarnya.
Terkait upaya menuju Parlemen Modern, Sekjen DPR RI Indra Iskandar menjelaskan harus memiliki target dan tujuan yang jelas, yaitu mengetahui kinerja setiap anggota Dewan dalam bekerja menjalankan amanat konstitusi dan mengemban aspirasi rakyat.
“Untuk meraih itu, tentunya diperlukan beberapa indikator demi memajukan parlemen modern. Pertama transparansi, yang dimaksud yaitu agar media mudah dalam mengemban tugas ,selanjutnya, Teknologi informasi, maksudnya untuk membuka akses bagi masyarakat, dan yang terakhir fungsi representasi,” jelasnya.
Indra berharap pada jurnalis (Koordinatoriat Wartawan Parlemen), dapat membantu mewujudkannya, mengingat media dapat menjembatani langkah dan tujuan dari Parlemen Modern.
“Kita tahu hampir sebagian besar masyarakat tidak mengetahui anggota atau wakil mereka yang berasal dari dapilnya dan media perlu menjembataninya,” pungkasnya. ##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.