Dari kiri ke kanan: Ketua Umum JMSI Teguh Santosa, Dubes Palestina Zuhair Al Shun, Ketua GNPF Ulama OKU Alikhan Ibrahim, dan tokoh masyarakat OKU di Jakarta Usman Rizal.

Laporan : Vini

JAKARTA – Perdana Menteri Israel, Yair Lapid, memainkan kartu solusi dua negara ketika berbicara di Sidang Majelis Umum PBB ke-77 hari Kamis kemarin (22/9). Pemimpin partai tengah Yesh Atid yang pernah menjadi wartawan itu mengatakan, solusi dua negara memberikan kepastian keamanan dan stabilitas ekonomi bagi Israel, juga merupakan jalan keluar paling kredibel untuk mengakhiri konflik dengan Palestina.

Yair Lapid mulai memimpin Israel sebagai perdana menteri sementara pada bulan Juli lalu menyusul pembubaran pemerintahan koalisi yang dipimpin Naftali Bennett. Dalam pemerintahan yang dibubarkan itu Yair Lapid duduk sebagai Menteri Luar Negeri. Pemilu berikutnya di Israel akan diselenggarakan pada 1 November mendatang untuk merebut 120 kursi Knesset.

Menurut dosen Hubungan Internasional FISIP Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Teguh Santosa, terlepas dari keraguan yang berkembang atas itikad Yair Lapid, solusi dua negara perlu mendapatkan perhatian serius dari masyarakat internasional.

Baca Juga:  Body Checking Finalis Miss Universe Indonesia Disaksikan Tiga Pria, Dirkrimum Polda Metro Jaya Olah TKP

“Mungkin sekali Yair Lapid memainkan kartu ini sebagai strategi menghadapi pemilu untuk membentuk pemerintahan permanen di Israel bulan November ini. Namun, pernyataan Yair Lapid di Sidang Majelis Umum PBB adalah momentum emas yang dapat digunakan komunitas internasional untuk benar-benar mewujudkan perdamaian di kawasan,” ujar Teguh usai memfasilitasi penyerahan bantuan ambulans untuk Kedutaan Palestina dari masyarakat muslim Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Kamis (29/9).

Ambulans yang diserahkan Ketua Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama OKU H. Alikhan Ibrahim diterima langsung oleh Dubes Palestina Zuhair Al Shun. Sejumlah tokoh masyarakat OKU yang juga hadir dalam penyerahan bantuan ambulans itu adalah H. Mustahiruls Kohar, Dimpu Siburian, Elvis Rahman, Rama Fitrah, H. A. Muchtar, H. M. Marhum, dan H. Usman Rizal.

1
2

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini