Satelit Lampung-1 Segera Mengorbit, Gubernur Mirza Lompat Menuju Peradaban Modern

Sabtu, 31 Mei 2025 | 12:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SHANDONG–Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal (Mirza) membawa Lampung melompat tinggi dalam memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) dan Big Data dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi Lampung. Lampung kini memasuki era pengolahan berbasis AI untuk mendukung berbagai kebijakan pembangunan berbasis data akurat.

Lompatan tinggi itu dilakukan Gubernur Mirza dengan menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan dua perusahaan luar angkasa asal Tiongkok, yakni Star.vision Aerospace Ltd. dan Oriental Maritime Space Port (Shandong) Development Group Co., Ltd. Penandatanganan kerja sama yang difasilitasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini berlangsung di kantor pusat Star.vision, Kota Haiyang, Provinsi Shandong, Rabu (28/5/2025).

Rencananya, satelit ini bakal mengorbit di Lampung tahun depan. Seluruh biaya menjadi tanggungan Star.vision Aerospace tanpa sepeser pun dana APBD Lampung keluar. “Lampung mendapat manfaatnya untuk berbagai kepentingan,” kata Gubernur Mirza ketika dihubungi via telepon dari Shandong, Tiongkok, Jumat (30/5/2025).

Star.vision Aerospace Ltd. merupakan perusahaan teknologi luar angkasa Tiongkok. Dikenal sebagai pionir dalam pengembangan satelit observasi bumi dan layanan data satelit berbasis kecerdasan buatan (AI). Produk andalannya seperti satelit MiniSAR, Hyperspectral, dan Optical Earth Observation, digunakan secara luas oleh sejumlah negara dan instansi di bidang pertahanan, pertanian, kelautan, hingga mitigasi bencana.

Star.vision memproduksi satelit berukuran mini dan mikro (MiniSAR dan NanoSat) namun dengan kemampuan pengamatan resolusi tinggi hingga 30 cm, efisien dari segi biaya peluncuran dan operasional. Satelit ini menggunakan teknologi kamera multispektral dan hiperspektral untuk menangkap informasi detail dari permukaan bumi, cocok untuk keperluan pemetaan pertanian, kehutanan, dan deteksi polusi.

Teknologi kunci yang digunakan yakni SAR (Synthetic Aperture Radar), Optical Imaging (resolusi tinggi dan hiperspektral), dan AI-Based Image Processing. Selain itu, Real-Time Data Downlink System dan Cloud-Based Geospatial Analytics Platform.

Baca Juga:  Wulan Sari Mirza: Guru Harus Sehat 

“Bahkan bisa dipakai menghitung jumlah kendaraan, jumlah petani, hingga jumlah bangunan. Dengan satelit ini tidak perlu lagi cari data soal Lampung dan daerah lain. Bisa menghemat anggaran pembuatan studi kelayakan dengan berbagai data AI satelit,” kata Gubernur Mirza.

Hal ini karena data dari satelit ini diproses menggunakan algoritma AI yang mampu mengenali pola perubahan lahan, prakiraan cuaca mikro, hingga analisis pertumbuhan tanaman secara real-time. Dengan menggunakan teknologi Synthetic Aperture Radar (SAR), satelit ini mampu melakukan observasi meski dalam kondisi gelap atau tertutup awan.

Di Lampung, Star.vision mengembangkan sistem constellation atau konstelasi satelit. Sehingga, memungkinkan cakupan wilayah luas dengan pengamatan berkala dalam hitungan jam.

Berdasarkan simulasi yang dihadiri Gubernur Mirza, Lampung dapat memanfaatkan satelit Star.vision untuk mendeteksi potensi banjir dan longsor. Bahkan, kebakaran hutan melalui pencitraan permukaan secara cepat.

Kemudian, memantau kondisi sungai, pantai, dan ekosistem laut serta mendeteksi pencemaran. Dapat juga digunakan memantau proyek strategis seperti pelabuhan, jalan tol, dan pertambangan.

Tak kalah penting, kata Gubernur, Lampung dapat memanfaatkannya membantu petani dan pemerintah dalam memantau kesehatan tanaman, kebutuhan air, dan panen.
“Semuanya berbasis data,” kata Gubernur Mirza.

Teknologi Star.vision digunakan oleh berbagai negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Terutama yang membutuhkan layanan satelit ekonomis namun berkinerja tinggi. Beberapa di antaranya:

Beberapa negara yang memanfaatkannya yakni Tiongkok untuk berbagai proyek riset dan pertahanan sipil. Pakistan untuk pengawasan pertanian dan infrastruktur.

Baca Juga:  OTT Polda Lampung: Ketua LSM dan Anggotanya Ditangkap Usai Peras RS Abdul Moeloek

Kemudian, Brasil dan Argentina untuk monitoring hutan dan pertanian. Negara-negara Afrika Timur untuk monitoring kekeringan dan perubahan iklim. Kini, Indonesia melalui kerja sama dengan Pemprov Lampung untuk peluncuran Satelit Lampung-1.

Tanggapan Astronom Senior Itera Lampung

Astronom senior dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang kini menjadi dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan (SAP) di Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung, Dr. Hakim Luthfi Malasan, menyambut baik kehadiran Satelit Lampung-1 ini. “Sebenarnya manfaat satelit banyak sekali baik untuk penggunaan pertanian, bencana, cuaca, dan kesehatan,” kata Hakim.

Astronom yang pernah menjabat Direktur Observatorium Bosscha Bandung pada periode 2010–2012 itu menilai penguasaan saintek terkait satelit dapat ditingkatkan dalam konteks laboratorium nyata bagi mahasiswa. Apalagi bidang keilmuan observatorium dan satelit buatan dikembangkan di Itera melalui Prodi SAP.

Dia berharap Gubernur Mirza dapat melibatkan Itera dalam memanfaatkan Satelit Lampung-1 untuk peningkatan mutu SDM. “Bagus sekali kalau pada saat bersamaan observatorium di Gunung Betung dilanjutkan juga,” kata Hakim.

Kehadiran Satelit Lampung-1, kata doktor bidang Fisika Bintang dari The University of Tokyo, Jepang, itu, akan paripurna bagi generasi muda Lampung sekiranya Pemprov bisa mewujudkan Observatorium Gunung Betung. “Selain stasiun landas Bumi satelit pada saat yang bersamaan,” tutup Hakim yang juga mantan Kepala Observatorium Astronomi Itera Lampung dan anggota tim Koordinator Nasional Pendidikan Astronomi (NAEC) Indonesia di bawah naungan International Astronomical Union (IAU) itu. (***)


Penulis : AN Risya


Editor : Nara


Sumber Berita : Pemprov Lampung

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Venezuela Tegaskan Komitmen Perdamaian, Ajak Media Dunia Tak Terjebak Propaganda
Wulan Sari Mirza Canangkan Pekon Rejomulyo, Jati Agung, Lampung Selatan sebagai Desa Tapis
Polsubsektor Mesuji Gencar Sambang Binluh, untuk Ketahanan Pangan
Habib Syarief Muhammad Kritik Trans7: Tayangan Soal Pesantren Parsial dan Gagal Paham
Kejari Way Kanan Hadiri Pencanangan Desa Tapis dan Penyaluran Bantuan TP-PKK Provinsi Lampung
DLH Lampung Utara Imbau Warga Tidak Buang Sampah Sembarang
Pemprov Lampung Raih Mandaya Awards 2025 untuk Dedikasi dalam Pemberdayaan Masyarakat
Pererat Sinergi, Danbrigif 4 Mar/BS Terima Kunjungan Silaturahmi Bupati Pesawaran di Mako Brigif 4 Mar/BS

Berita Terkait

Jumat, 17 Oktober 2025 - 08:47 WIB

Venezuela Tegaskan Komitmen Perdamaian, Ajak Media Dunia Tak Terjebak Propaganda

Jumat, 17 Oktober 2025 - 08:08 WIB

Wulan Sari Mirza Canangkan Pekon Rejomulyo, Jati Agung, Lampung Selatan sebagai Desa Tapis

Kamis, 16 Oktober 2025 - 19:44 WIB

Polsubsektor Mesuji Gencar Sambang Binluh, untuk Ketahanan Pangan

Kamis, 16 Oktober 2025 - 15:33 WIB

Habib Syarief Muhammad Kritik Trans7: Tayangan Soal Pesantren Parsial dan Gagal Paham

Kamis, 16 Oktober 2025 - 13:31 WIB

Kejari Way Kanan Hadiri Pencanangan Desa Tapis dan Penyaluran Bantuan TP-PKK Provinsi Lampung

Berita Terbaru

#CovidSelesai

Polsubsektor Mesuji Gencar Sambang Binluh, untuk Ketahanan Pangan

Kamis, 16 Okt 2025 - 19:44 WIB