Dikatakan Ronie, berangkat dari hal itu, JMSI Peduli tergerak mengedukasi masyarakat di seluruh bantaran sungai yang ada di Kota Bandar Lampung.
“Kita berharap program Kali-Kali Bersih tidak sebatas kegiatan seremonial, tapi lebih kepada memberikan pemahaman bahwa ini baik dan harus dilakukan berkesinambungan. Karenanya perlu semacam FGD (Focus Group Discussion) bersama stakeholder pelaku peduli lingkungan,” katanya.
Terpisah, pegiat lingkungan Edi Kaharizal dari Lembaga Konservasi (LK) 21 yang sengaja dihadirkan guna menambah wawasan soal lingkungan mengatakan, Kali-Kali Bersih menjadi program dahsyat yang dilakukan organisasi wartawan. Dan Edi menegaskan, baru JMSI yang memiliki kepedulian nyata terhadap lingkungan.
“Ini langkah besar yang dilakukan. Kki-Kali Bersih harus melibatkan banyak pihak. Dan yang terpenting program ini harus melibatkan masyarakat dan pemerintah daerah. Karena, kalau pemerintah serius, sampah memawa berkah. Sampah memiliki nilai ekonomis. Makanya saya sependapat jika JMSI Peduli bisa sejauh itu menyiapkan master plan pengelola kali dan sampah,”pungkasnya.##
1 2
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Halaman : 1 2