Sementara, Pendiri Rumah Tahfidz Nurul Istighfar, Ramon Damora mengaku bersyukur telah berhasil mendirikan rumah tahfidz tersebut. Ia mengatakan munculnya ide dan niat mendirikan rumah tahfidz tersebut dari melihat kedua putranya yang saat ini lagi mondok di Pondok Tahfidz Darul Mulia, Bogor, Jawa Barat. Dia dan istrinya juga harus memiliki semangat yang sama dengan kedua anak mereka yang telah mengorbankan waktu untuk belajar dalam menghapal qur’an.
“Kalau anak-anak mengorbankan waktu, kita harus berkorban yang lain. Kalau untuk menghapal Qur’an sudah tak mungkin, umur sudah tua, jadi kita bersepakat korbankan pikiran dan energi kita untuk membuat rumah tahfidz ini,” kata Ramon.
Dengan niat tersebut dia pun mengajak sahabat-sahabat lainnya: Ustadz Hendri Anak Rahman, Rizal Saputra, Novianto, dan lainnya untuk berjuang bersama-sama sehingga terwujudlah impian mereka itu.
“Setelah itu kami meminta restu UAS dan beliau sendiri yang kemudian memberikan nama, Nurul Istighfar, yang artinya Cahaya Pengampunan,” ungkap Ramon.
Seperti yang dipesankan UAS kata Ramon, mudah-mudahan rumah tahfidz ini terus berkembang ke depan.
“Kalau ada niat, ada tekad, serahkan hati kita, fokus dan biarkan kasih sayang Allah yang bekerja. Satu setengah tahun yang lalu (niat), alhamdulillah jalannya dimudahkan Allah SWT. Mulai dari tempat, pengurusan, hingga hari ini diresmikan, alhamdulillah,” kata Ramon. ##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.