Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Lampung geruduk kantor DPRD Lampung, Senin (17/2) siang.
Mereka memprotes berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai tak berpihak terhadap rakyat. Tuntutan itu antara lain tertuang dalam banner atau spanduk. Seperti Pendidikan jadi Taruhan, Indonesia cemas, Darurat Pendidikan dan Alerta Alerta!
Pengunjuk rasa yang membawa berbagai atribut bendera, tersebut tiba di halaman kantor Pemerintahan Provinsi Lampung sekitar pukul 12.00 Wib.
Kedatangan mahasiswa itu disambut pagar kawat berduri yang terpasang di gerbang kantor Pemprov Lampung.
Terlihat sejumlah aparat kepolisian maupun Satpol PP melakukan pengamanan terhadap aksi tersebut.
“Kami datang ke sini untuk menyampaikan orasi baik-baik, tapi kenapa niat baik kami dihadang oleh kawat berduri,” tegas salah seorang orator dari atas mobil.
Dari pantauan, sebaris kawat berduri terluar berhasil dihancurkan mahasiswa. Sementara masih ada dua lapis lagi kawat berduri.
Berdasarkan penyampaian Humas DPRD Lampung, bahwa pada hari ini para anggota DPRD tidak sedang berada di kantor. Ia menyebut, hanya diminta untuk memfasilitasi ujuk rasa berjalan dengan kondusif.
Dari keterangan BEM Unila lewat akun instagram resminya, mahasiswa memiliki tiga tuntutan diantaranya;
1. Menuntut pemerintah pusat untuk mengkaji ulang terkait INPRES Nomor 1 Tahun 2025 dan menjadikan pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas utama.
2. Menuntut Pemerintah Provinsi Lampung untuk mengevaluasi kinerja aparat dalam penanganan kasus HAM di Provinsi Lampung.
3. Menuntut Pemerintah Kota Bandarlampung dalam penyelesaian masalah sampah, banjir dan infrastruktur di Kota Bandarlampung.
Penulis : Desty
Editor : Nara
Sumber Berita : DPRD Lampung
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.