Produksi Emas Dalam Negeri Positif Bagi Perekonomian Nasional

Rabu, 20 Juli 2022 | 17:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan : Heri Suroyo

JAKARTA – Pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menungkapkan pengolahan dan pemurnian (smelter) yang sedang dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur itu akan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Nilai tambah produksi emas itu memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia di pusat dan daerah Papua,” ujarnya, Rabu (20/7).

Penulis buku Freeport Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi itu juga menerangkan produksi emas yang sedemikian besar adalah buah dari keberhasilan pemerintah mengambil alih Freeport dari saham minoritas sekitar 9,4% menjadi saham mayoritas sebesar 51,2%.

“Produksi emas yang melimpah itu merupakan hasil divestasi 51%, yang salah satu syaratnya adalah smelterisasi di dalam negeri,” ungkapnya.

Menurut Fahmi, PT FI sebelumnya mengekspor konsentrat, karena belum membangun smelter. “Sebelumnya, Indonesia hampir tidak dapat manfaat dari produksi emas PT FI lantaran smelterisasi konsentrat di lakukan di smelter luar negeri,” tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan PT Freeport Indonesia akan memproduksi emas sebesar 1 ton per minggu dari pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) yang sedang dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur.

Baca Juga:  Cegah Aksi Pertikaian Antar Pemuda, Ini Yang Dilakukan Satsamapta Polres Mesuji 

Dengan adanya investasi US$ 200 juta, untuk tahap awal PT FI bisa memproduksi 35 ton emas per tahun. Produksi emas yang besar di dalam negeri bisa membuat Indonesia segera membentuk bullion bank atau bank yang bisa menerima transaksi emas, selain mata uang biasa.

“Sehingga kalau ditangkap ini dengan bullion bank ini tidak perlu dikirim ke Singapura, karena kebanyakan sekarang dikirim ke Singapura, dari Singapura masuk lagi ke Indonesia. Sehingga hampir seluruh industri perhiasan itu adalah cost-nya hanya tolling fee karena tentu kaitannya dengan insentif fiskal dengan PPN,” jelas Ketum Golkar itu.

Proyek smelter senilai Rp42 triliun itu akan mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun dan memproduksi 600 ribu ton katoda tembaga dan 35 ton emas per tahunnya.

Awasi Pengiriman

Pengiriman bahan baku dari tambang PT.Freeport ke Smelter Gresik harus diawasi dengan benar. “Yang titik kritis adalah masalah pengawasan. Karena tambang di Papua, Smelter di Jawa Timur, maka pengawasan dalam hal pengiriman, memastikan bahwa tidak ada distorsi,” kata Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia M. Faisal, Rabu (20/7).

Baca Juga:  Susni Herwanti Sumbang Emas dari Tenis Meja

Kemudian, jika pemerintah melarang ekspor barang mentah termasuk emas, ini juga harus diawasi dengan betul, jangan sampai ada kebocoran.

Dalam aspek sosial, Faisal mengatakan, keberadaan baik itu tambang maupun smelter harus memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar. Dia mencontohkan, smelter di Sulawesi dan Maluku tidak diketahui sumbangsih mereka untuk pendapatan daerah maupun serapan tenaga kerjanya.

“Kalau di Sulawesi dan Maluku, ini sering kali Pemda tidak tahu banyak dengan tata niaga, dan seberapa jauh penerimaan untuk daerah itu tidak kelihatan atau belum jelas. Sebetulnya Belum lagi seberapa banyak tenaga kerja yang direkrut yang domestik apalagi lokal. Itu menjadi isu dan masalah. Dan ini menjadi pelajaran untuk tidak terjadi di komoditas hilirisasi di komoditas lain. “ pungkas Faisal. ##

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Bentuk Pengabdian ,Tim Ekspedisi Patriot UI Gelar Baksos di RJU
FTK UIN RIL Perkuat Kepemimpinan Pendidikan Islam yang Visioner dan Berkelanjutan
FTK UIN Raden Intan Lampung Sosialisasikan Permendiktisaintek Nomor 39 Tahun 2025 di Lingkungan PTKI Lampung
Sat Pol PP Lampura Siap Tertibkan Reklame Liar di Taman Sahabat
Inflasi Terjaga, Pertumbuhan Ekonomi Naik, Pemprov Lampung Dukung Langkah Pemerintah Pusat
Dosen Unila Beri Pelatihan Pembuatan Sabun Program ICARE di Ulubelu
Ngantuk? Tol Bakter Gelar Operasi Microsleep di Rest Area KM 116 B*
Sinergi Pemprov Lampung dan BPKP Wujudkan Tata Kelola Pemerintahan Akuntabel dan Berintegritas

Berita Terkait

Senin, 27 Oktober 2025 - 18:21 WIB

Bentuk Pengabdian ,Tim Ekspedisi Patriot UI Gelar Baksos di RJU

Senin, 27 Oktober 2025 - 18:18 WIB

FTK UIN RIL Perkuat Kepemimpinan Pendidikan Islam yang Visioner dan Berkelanjutan

Senin, 27 Oktober 2025 - 18:15 WIB

FTK UIN Raden Intan Lampung Sosialisasikan Permendiktisaintek Nomor 39 Tahun 2025 di Lingkungan PTKI Lampung

Senin, 27 Oktober 2025 - 15:48 WIB

Sat Pol PP Lampura Siap Tertibkan Reklame Liar di Taman Sahabat

Senin, 27 Oktober 2025 - 15:43 WIB

Inflasi Terjaga, Pertumbuhan Ekonomi Naik, Pemprov Lampung Dukung Langkah Pemerintah Pusat

Berita Terbaru

#indonesiaswasembada

Bentuk Pengabdian ,Tim Ekspedisi Patriot UI Gelar Baksos di RJU

Senin, 27 Okt 2025 - 18:21 WIB

#indonesiaswasembada

Sat Pol PP Lampura Siap Tertibkan Reklame Liar di Taman Sahabat

Senin, 27 Okt 2025 - 15:48 WIB