JAKARTA – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengungkap perputaran uang judi online di tahun 2024 mengalami kenaikan dibanding tahun 2023. Pada Semester 1 tahun 2024 jumlah transaksi terkait judi online mencapai Rp174 triliun, sementara pada Semester 2 mencapai Rp283 triliun.
“Kalau bicara transaksi perputaran dana judi online, per semester 1 saja sudah menyentuh 174 Triliun rupiah, saat ini sudah semester 2 PPTK melihat sudah mencapai 283 Triliun rupiah,” ujar Ivan saat rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Angka perputaran uang judi online tahun 2024 ini sudah melampaui jumlah transaksi di tengah semester 2023, bahkan melampaui satu tahun penuh di tahun 2022.
“Artinya ini ada kecenderungan naik sampai 237,48 persen,” kata Ivan.
Alasan transaksi terkait judi online meningkat karena bandar melakukan transaksi menggunakan angka yang kecil. Modus sebelumnya satu rekening bandar bisa angkanya tinggi. Tetapi kini dipecah dalam pecahan yang lebih kecil.
Ditambah lagi kecenderungan masyarakat yang semakin banyak melakukan judi online. Banyak juga masyarakat yang melakukan transaksi dalam jumlah banyak dengan pecahan kecil.
“Jadi kalau dulu orang melakukan judi online transaksinya angkanya juta juta Nah sekarang bisa Rp10.000 kita sudah melihat ada seorang bisa judol. Itu yang membuat transaksi semakin masif,” ungkap Ivan.
Dari segi umur pemain judi online di Indonesia semakin merambah usia dini. Ivan mengungkap ada yang usianya kurang dari 10 tahun.
“Umur pemain judi online cenderung semakin merambah ke usia terendah usia kurang dari 10 tahun ini kita melihat. Jadi populasi demografi pemainnya semakin berkembang,” ungkapnya.
Penulis : Heri Suroyo
Editor : Fidhela Alvita
Sumber Berita : Jakarta
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.