Senada dikatakan, A wanita paruh baya yang mengaku sudah berpuluh tahun tinggal di sebelah perusahaan dan pernah bekerja di perusahaan tersebut. Ia mengaku pasrah dengan keadaan, tidak tahu mengadu kemana ihwal bau busuk kotoran sapi dan banyaknya lalat di rumahnya.
“Kotoran sapi itu ditumpuk. Dikeringin, diayak, baru dikarungin terus dijual,” ujar dia sembari menunjukkan banyak lalat yang hinggap di kursi.
Ia juga mengeluhkan kurang pedulinya perusahaan pada lingkungan sekitar.
“Kalo banjir, air masuk rumah item, bau. Tapi enggak ada perhatian dari perusahaan,” ujar dia.
Terpantau, lokasi pemukiman yang berjarak sekitar ratusan meter itu dengan aktivitas peternakan sapi. Dipagari beton cukup tinggi.
1 2 3 4 5 Selanjutnya
Penulis : Anis
Editor : Anis
Sumber Berita : Lampung Selatan
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Halaman : 1 2 3 4 5 Selanjutnya