Laporan : Vini
BANDARLAMPUNG – Butuh kerjasama banyak pihak untuk menciptakan Pemilu yang sehat. Pemilu yang berintegritas yang diinginkan semua pihak. Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung, Titik Sutriningsih mengatakan, saat ini KPU sudah mulai tahapan Pemilu tahun 2024, kerja KPU sangat memerlukan kerjasama muktipihak baik aparat negara dan elemen sipil.
“Kalo tidak bersinergi sangat sulit. Pemilu bisa dikatakan sebagai sarana integrasi nasional, di setiap even Pemilu ada gesekan yang menimbulkan gangguan,” kata dia saat menjadi pemateri Focus Group Discussion (FGD) dengan tema ‘Melalui Keterbukaan Informasi Publik Stop Berita Hoaks dan Isu SARA Guna Mewujudkan Pemilu 2014 Yang Demokratis, Aman, Tertib dan Damai di Lampung’, Kamis (25/11).
Ia memaparkan, Pemilu memiliki peran besar dalam pendidikan politik, serta kewajiban bagi partai politik. Sedangkan TNI-Polri, media, elemen sangat mendukung konduktivitas terselenggaranya Pemilu. Saat ini sudah disinyalir Pemilu tahun 2024 akan banyak terjadi gesekan serta banyak berita hoaks (bohong), seperti pembunuhan karakter yang terjadang disebut hal biasa dalam dunia politik.
“Ini yang harus kita renungkan, agar tidak menimbulkan fitnah dan keresahan masyarakat. Ketika melibatkan banyak pihak seperti tokoh agama, tokoh masyarakat dan lainnya, penyelenggaraan Pemilu harus satu visi misi, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” paparnya.
Ia menuturkan, berita hoaks adalah berita palsu, pada dasarnya informasi yang dibuat seolah-olah seolah sebagai kebenaran untuk menggiring opini publik yang banyak diviralkan di media sosial. Hoaks dalam Pemilu sering terjadi sebagai contoh pada Pemilu 2019 terdapat banyak isu hoaks yang telah ditangkal KPU dengan membuat meme edukatif (gambar yang mendidik).
1 2 Selanjutnya
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Halaman : 1 2 Selanjutnya