Pansus DPRD Lampung Cari Solusi untuk Kesetabilan Harga Singkong

Rabu, 22 Januari 2025 | 10:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDAR LAMPUNG – Panitia khusus (Pansus) tataniaga singkong DPRD Lampung terus mencari solusi untuk kestabilan harga singkong. Bahkan, rencananya singkong akan dijadikan tanaman ketahanan pangan.

Ketua Komisi II DPRD Lampung yang juga anggota Pansus tataniaga singkong, Ahmad Basuki mengatakan Pansus juga akan membahas pihak ketiga yang ada diantara petani dan perusahaan dalam mengurai benang kusut.

Adanya pengepul diantara petani dan pabrik (perusahaan) kerap menjadi masalah ketimpangan harga. Lalu, bagaimana langkah pansus?

“Ada petani ada perusahaan. Perusahaan ini kan kadang ga bisa juga langsung ngambil panenan, jadi ada tengah-tengah namanya lapak (pengepul). Nah itu juga harus jadi perhatian dalam pembahasan Pansus. Karena apa, disitu ada timbangan juga. Maka ini harus ditera (proses pengesahan alat ukur oleh lembaga resmi) terus oleh dinas terkait itu,” kata Ahmad Basuki, Rabu (22/1/2025).

“Harus ditera secara periodik, dimonitoring. Jangan-jangan nih produksi singkong perhektar petani yang katanya cuma 20 sampai 25 ton bisa jadi timbangannya yang tidak benar,” imbuhnya.

Baca Juga:  Gaji Hakim Naik, Stevano: Presiden Benahi Wajah Hukum Indonesia

Selain itu, pihaknya juga akan memperdalam teknis yang ada di lapak maupun di perusahaan.

“Kita harus cek juga. Refaksi ini kan kadar pengotor. Bisa air, tanah atau bonggol nah ity kan. Masa iya sih satu truk itu 35 persen tanahnya. Sebetulnya ga masuk akal. Maka harus di bahas lagi,” jelasnya.

Namun, dari keluhan petani dan perusahaan semua merasa berat dan tidak diuntungkan.

“Saat ini kan masyarakat petani dirugikan, tapi perusahaan juga berat karena biaya produksinya tinggi. Nah lalu siapa yang untung ini, jangan-jangan yang ditengah, yang dagang ini. Soalnya petaninya rugi, perusahaan juga keberatan,” kata Abas.

“Maka tataniaga ini akan diatur. Yang dibela ini masyarakat banyak. Perusahaan juga tidak dirugikan. Sebetulnya perusahaan dan petani ini kan saling membutuhkan. Tata kelolanya aja yang harus diatur, maka diharapkan pansus ini bisa memberikan harga yang berkeadilan. Petani sejahtera, pabrik juga bisa dapat untung begitu,” tambahnya.

Baca Juga:  Ketua TP PKK Dorong Inovasi Sambel Seruit

Lalu, apakah dibutuhkan tim khusus untuk memastikan antara petani, pabrik dan pengepul tidak terjadi penyelewengan, Abas menegaskan itu sejatinya telah menjadi tugas dinas terkait.

“Yakan diteknis kan memang tugasnya dinas-dinas ini. Dinas perindag itu secara periodik harus mengecek dan monitoring,” ujarnya.

Kemudian, lanjut Abas, memang saat ini sudah saatnya pola kemitraan dibangun kembali antara perusahaan dan petani.

“Perusahaan ada asosiasinya, petani juga ada koperasinya. Supaya terjadi pembinaan. Karena petani juga kadang lucu, bertani di desa itu petani menanam tapi belum tau nanti saat panen singkongnya akan dibeli harga berapa. Mengacu di luar negeri itu para petani menanam sudah tau barang nya akan dibeli dengan harga berapa,” terangnya.


Penulis : Desty


Editor : Nara


Sumber Berita : DPRD Lampung

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Delapan dari Sepuluh Prodi FTK UIN RIL Sudah Terkreditasi Unggul
UIN Raden Intan Tampilkan Kolaborasi Budaya di Krakatau Festival 2025
Lari dan Berwisata, Paduan Inovatif Krakatau Run 2025
Malam Pesona Kemilau Tutup K-Fest 2025, Sukses Perkenalkan Budaya dan Ekonomi Kreatif Lampung
Festival Krakatau 2025 Resmi Ditutup, Gubernur Ajak Wujudkan Lampung Maju dan Berdaya Saing
Pemprov Ajak Muslimah Ambil Peran Strategis
Ketua TP PKK Dorong Inovasi Sambel Seruit
Usai Rolling Jabatan, Elfianah Roadshow Sertijab 5 Camat yang Baru Di Lantik

Berita Terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 10:25 WIB

Delapan dari Sepuluh Prodi FTK UIN RIL Sudah Terkreditasi Unggul

Senin, 7 Juli 2025 - 10:22 WIB

UIN Raden Intan Tampilkan Kolaborasi Budaya di Krakatau Festival 2025

Senin, 7 Juli 2025 - 09:54 WIB

Lari dan Berwisata, Paduan Inovatif Krakatau Run 2025

Minggu, 6 Juli 2025 - 23:30 WIB

Malam Pesona Kemilau Tutup K-Fest 2025, Sukses Perkenalkan Budaya dan Ekonomi Kreatif Lampung

Minggu, 6 Juli 2025 - 23:03 WIB

Festival Krakatau 2025 Resmi Ditutup, Gubernur Ajak Wujudkan Lampung Maju dan Berdaya Saing

Berita Terbaru

#indonesiaswasembada

Delapan dari Sepuluh Prodi FTK UIN RIL Sudah Terkreditasi Unggul

Senin, 7 Jul 2025 - 10:25 WIB

#indonesiaswasembada

UIN Raden Intan Tampilkan Kolaborasi Budaya di Krakatau Festival 2025

Senin, 7 Jul 2025 - 10:22 WIB

#indonesiaswasembada

Lari dan Berwisata, Paduan Inovatif Krakatau Run 2025

Senin, 7 Jul 2025 - 09:54 WIB