Laporan : Rudi Alfian
LAMPUNG UTARA – Fenomena kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Lampung Utara yang kian meresahkan para ibu rumah tangga belakangan ini membuat Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten setempat meradang.
Bukan tanpa alasan, beberapa pekan sebelumnya saat terjadi kelangkaan, pihaknya bersama tim satgas pangan dari Polres Lampura melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa distributor dan salah satu gudang minimarket modern yang ada di Kabupaten setempat, yang efeknya langsung membuahkan hasil. Sehari setelah sidak, minyak goreng dipasaran dan di gerai toko modern telah terpajang rapih dengan label harga sesuai himbauan pemerintah Rp14 ribu per liternya.
Namun beberapa hari ini dilapangan, kembali terjadi kelangkaan minyak goreng. Masyarakat kembali kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga seperti sebelumnya. Berdasarkan pantauan lintaslampung.com dibeberapa titik tersebar, sangat sulit untuk menemukan keberadaan minyak goreng tersebut, kalaupun ada barang, harga yang dipatok pun sangat mahal, mulai dari Rp20 ribu hingga Rp30 ribu per liternya.
“Sudah mulai mau main-main lagi rupanya oknum-oknum ini. Jangan salahkan kalau hukum yang bertindak,” kata Kadisdag, Hendri, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya, Kamis, (17/02) petang.
Ia mengatakan secepatnya akan menghubungi para distributor dan manajemen gerai toko modern yang ada diwilayah kerjanya. Jangan sampai stok barang yang ada digudang sengaja ditumpuk dengan tujuan tertentu.
“Segera akan saya hubungi pihak distributornya, juga manajemen Alfamart dan Indomaret. Kenapa bisa kosong stoknya, katanya kemarin itu cukup untuk pasokan ke toko-toko, atau memang ada unsur kesengajaan mereka,” imbuhnya.
Terakhir, Hendri juga menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak membeli lebih dari porsi pemakaian, belilah sesuai kebutuhan yang diperlukan.
“Saya juga menghimbau masyarakat, beli secukupnya saja, tidak perlu panik, sesuaikan dengan porsi yang biasa digunakan, sehingga tidak ada lagi oknum yang memanfaatkan momen disitu,” tandasnya.
Terpisah, salah satu distributor pemasok minyak goreng di Kabupaten Lampura mengakui stok barang digudang sudah habis sejak 2 minggu yang lalu, pihaknya masih menunggu kiriman dari pabrik yang diperkirakan akan diterima dalam waktu dekat ini.
“Sudah habis bang, 2 minggu kemarin itulah terakhir kita dikirim, ini masih nunggu, informasinya kalau tidak meleset 2 hari kedepan barang masuk lagi, tapi enggak tau berapa alokasi yang dikirim,” terang Kacab PT Wilrika Citra Mandiri, Melki, lewat telepon pribadinya.
Ia juga mengatakan baru dihubungi pihak Dinas Perdagangan dan sudah menjelaskan bahwa stok masih kosong digudang. Pihaknya juga sudah dikoordinasikan untuk ikut andil dalam pelaksanaan operasi pasar yang akan digelar oleh Dinas Perdagangan dalam waktu dekat ini.##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.