Laporan : Heri Suroyo
JAKARTA – Wakil Presiden Iran Mohammad Reza Aref dilaporkan menjanjikan bahwa pembunuhan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah akan membawa “kehancuran” Israel. Hassan Nasrallah, yang memimpin kelompok tersebut selama lebih dari tiga dekade, dibunuh oleh Israel dalam serangkaian serangan di Beirut sejak pekan lalu.
“Kami memperingatkan para pemimpin rezim pendudukan bahwa pertumpahan darah yang tidak adil… terutama yang menimpa sekretaris jenderal Hizbullah, syahid Sayyid Hassan Nasrallah, akan membawa kehancuran mereka,” kantor berita Iran ISNA mengutip pernyataan Aref, semalam.
Hassan Nasrallah memimpin Hizbullah melakukan serangan lintas batas ke Israel sejak 8 Oktober 2023 lalu, sehari setelah operasi Topan al-Aqsa dilakukan para pejuang Palestina. Mereka menembakkan rudal secara sporadis ke wilayah utara untuk menekan Israel agar menghentikan serangan genosidalnya di Jalur Gaza.
Hizbullah semalam mengeluarkan pernyataan yang mengkonfirmasi kematian Hassan Nasrallah. Ia syahid dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut pada hari Jumat, mengakhiri masa jabatannya selama 32 tahun sebagai pemimpin kelompok tersebut.
“Yang mulia, ahli perlawanan, hamba yang shaleh, telah meninggal dunia untuk bersama junjungannya yang ridha kepadanya sebagai seorang syahid yang agung. Kepemimpinan Hizbullah berjanji untuk melanjutkan jihadnya dalam menghadapi musuh [Israel], mendukung Gaza dan Palestina, dan membela Lebanon serta rakyatnya yang teguh dan terhormat.”
Pernyataan itu tidak menyebutkan siapa yang akan menggantikan Nasrallah, atau bagaimana kelompok tersebut akan menanggapi pembunuhan pemimpin lama mereka. Hizbullah menambahkan bahwa mereka akan melanjutkan pertempurannya melawan Israel “untuk mendukung Gaza dan Palestina, dan untuk membela Lebanon serta rakyatnya yang teguh dan terhormat”.
Terkait hal itu, kelompok Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka berduka atas kematian pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah. “Kejahatan dan pembunuhan yang dilakukan oleh penjajah hanya akan meningkatkan tekad dan desakan perlawanan di Palestina dan Lebanon untuk maju dengan sekuat tenaga, keberanian dan kebanggaan mengikuti jejak para syuhada…dan menempuh jalan perlawanan sampai kemenangan dan kemenangan. pemberhentian pendudukan.”
Hamas juga menegaskan kembali solidaritas mutlak bersama pejuang Hizbullah dan perlawanan Islam di Lebanon, “yang mengambil bagian dalam pertempuran untuk mempertahankan Masjid Al-Aqsa, bersama rakyat dan perlawanan kami.”
Pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan kepada Reuters bahwa pembunuhan Hassan Nasrallah tidak akan mematahkan semangat perlawanan. “Dan kami yakin pendudukan akan kalah dalam pertempuran.”
Gerakan Houthi di Yaman yang juga menekan Israel melalui serangan ke kapal-kapal di Laut Merah ikut berduka atas terbunuhnya Hassan Nasrallah. “Perlawanan tidak akan bisa dipatahkan, dan semangat jihad dari saudara-saudara mujahidin di Lebanon dan semua lini pendukungnya akan tumbuh semakin kuat,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.