Laporan : Anis
BANDAR LAMPUNG – Makan bareng yang dilakukan tiga calon presiden yang diinisiasi Presiden Joko Widodo juga perlu dilakukan ditingkat pendukung masing-masing. Hal itu untuk menegaskan bahwa Pilpres 2024 begitu cair dan penuh kegembiraan.
“Sepertinya memang para pendukung tiga capres juga perlu makan bareng. Sebab yang mereka usung dan dukung saja makan bareng, masak yang dibawah tegang,” kata Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Fathul Mu’in, di Bandar Lampung, Selasa (31/10).
Menurutnya, pilpres merupakan ajang pertarungan gagasan, sehingga para pendukung tidak perlu tegang dan saling bermusuhan. Apalagi di tingkat akar rumput, semuanya masih terikat persaudaraan. Sehingga, jangan sampai Pilpres justru menjadi ajang permusuhan antar pendukung dan menjadi ajang tidak saling bertegur.
“Pilpres 2024 ini harus lebih adem karena ada tiga calon. Ditambah mereka sudah memberikan contoh keakraban kepada publik,” ujar doktor muda tersebut.
Sekretaris Prodi Hukum Tatanegara itu menambahkan, karena tiga capres sudah memberikan contoh makan bersama, maka para pendukung di tingkat daerah juga perlu untuk saling mengundang untuk makan bareng. Hal itu untuk sedikit menurunkan ketegangan menjelang 14 Februari 2024. Maka dari itu, baik pendukung Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di tingkat daerah perlu saling mengundang untuk makan bareng.
Dia juga menekankan pentingnya Presiden Jokowi untuk tetap netral dalam Pemiu 2024. Karena jika presiden terlibat aksi mendukung salah satu calon maka pilpres bisa berjalan tidak jujur dan adil. “Kalau presiden cawe-cawe proses demokrasi tidak akan berjalan dengan baik,” tegas Dewan Pakar JMSI Lampung kepada lintaslampung.com.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo makan siang bersama tiga bakal calon presiden Pilpres 2024 di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (30/10/2023. Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto duduk satu meja bersama Jokowi. (*)
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.