BANDAR LAMPUNG – Permasalahan gizi anak seperti stunting dan wasting masih menjadi tantangan nasional yang serius. Berdasarkan data Kementerian Pertanian tahun 2024, tercatat bahwa konsumsi ikan masyarakat Indonesia mengalami penurunan sebesar 0,33 gram per kapita per hari.
Penurunan ini menjadi ironis mengingat ikan adalah sumber protein hewani berkualitas yang kaya akan asam amino esensial dan omega-3, sangat penting bagi tumbuh kembang fisik dan kognitif anak. Di sisi lain, anak-anak cenderung menolak konsumsi ikan karena aroma amis, rasa, dan teksturnya yang kurang disukai, sehingga menyebabkan rendahnya angka konsumsi ikan dalam kelompok usia ini.
Melihat kondisi tersebut, sekelompok mahasiswa dari Universitas Lampung menciptakan solusi inovatif dengan mengembangkan kemasan edible film berbahan dasar limbah kulit ari kedelai dan lada hitam dalam bentuk nanopartikel. Riset ini diajukan melalui skema Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta (PKM-RE) dan berhasil mendapatkan pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Tim PKM-RE ini diketuai oleh Renaldi Noaf Pratama, mahasiswa Teknologi Industri Pertanian angkatan 2023, dan beranggotakan Nova Adelia dari Prodi Teknologi Hasil Pertanian angkatan 2022, serta Septyani Mutya, Ghina Nurul Jannah, dan Novita Safitri yang semuanya berasal dari Prodi Teknologi Industri Pertanian angkatan 2022 dan 2023. Riset mereka didampingi oleh dosen pembimbing, Nurullia Febriati, S.Pt., M.Si. dari Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
Inovasi yang mereka tawarkan berupa edible film nanokomposit yang tidak hanya berfungsi sebagai pengemas aktif dengan aktivitas antimikroba dan antioksidan, namun juga sebagai peningkat palatabilitas pada filet ikan siap masak atau ready-to-cook (RTC). Dengan memanfaatkan limbah kulit ari kedelai sebagai sumber isolat protein nabati dan lada hitam dari Lampung sebagai bahan aktif rempah, tim ini menghadirkan alternatif kemasan ramah lingkungan yang juga mampu meningkatkan daya tarik konsumsi ikan bagi anak-anak. Nanopartikel lada hitam yang digunakan memiliki kemampuan menutupi aroma amis ikan dan memberikan aroma rempah yang lebih disukai, sebagaimana dibuktikan melalui penerimaan sensori panelis semi-terlatih menggunakan skala hedonik.
Adapun riset ini dituangkan dalam proposal berjudul “Formulasi Edible Film Nanokomposit Multifungsi Berbasis Isolat Protein Kulit Ari Kedelai dan Nanopartikel Piper nigrum untuk Filet Ikan RTC Pediatrik”, yang bertujuan menghasilkan formulasi kemasan aktif berbahan alami yang mampu memperpanjang masa simpan filet ikan sekaligus meningkatkan palatabilitas konsumsi ikan pada anak-anak sebagai upaya peningkatan status gizi kelompok pediatrik.
Ketua tim, Renaldi Noaf, menyampaikan bahwa riset ini berangkat dari keprihatinan terhadap rendahnya angka konsumsi ikan pada anak-anak serta sifat ikan yang mudah rusak secara mikrobiologis. Ia menambahkan bahwa solusi ini tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan daya tahan dan mutu produk perikanan, tetapi juga menjangkau aspek edukatif dan keberlanjutan dengan memberdayakan limbah agroindustri serta rempah lokal Lampung.
Selama empat bulan ke depan, riset ini akan dilaksanakan di sejumlah laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Harapannya, hasil dari penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk diterapkan secara luas pada industri pangan lokal, sekaligus menjadi kontribusi nyata mahasiswa dalam upaya peningkatan status gizi nasional melalui inovasi berbasis pangan fungsional dan teknologi ramah lingkungan.
Penulis : Yulizar
Editor : Ahmad Novriwan
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.