BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Provinsi Lampung terus berupaya mendorong peningkatan investasi dan membuka akses seluas – luasnya untuk investasi di Provinsi Lampung.
Hal tersebut disampaikan Gubernur dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Lukman Pura, saat Apel Mingguan di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung, Senin (24/11/2025).
Gubernur mengungkapkan bahwa hingga Triwulan III tahun 2025, realisasi investasi di Lampung telah mencapai Rp12,94 Triliun, atau 120,3% dari target keseluruhan tahun 2025 sebesar Rp10,76 Triliun.
Realisasi investasi ini menunjukkan hasil yang sangat positif dan mencatatkan pertumbuhan sebesar 76,44% year-on-year dibandingkan tahun 2024. Total investasi di Triwulan III 2025 terdiri dari :
1. Penanaman Modal Asing (PMA): Rp2,12 Triliun.
2. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN): Rp10,80 Triliun.
Secara keseluruhan, investasi ini berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 18.505 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan 21 Tenaga Kerja Asing (TKA). Capaian ini menempatkan Provinsi Lampung dalam 5 besar se-Sumatera dan peringkat 22 dari 38 Provinsi secara nasional.
Peningkatan iklim investasi di Provinsi Lampung dicapai melalui upaya bersama dalam penguatan infrastruktur, peningkatan kualitas SDM, penyederhanaan regulasi, promosi investasi, serta koordinasi antara Pemerintah Provinsi, pemerintah pusat, dan kabupaten/kota.
Provinsi Lampung memiliki posisi strategis sebagai pintu gerbang Pulau Sumatera, dengan kedekatan jarak ke Ibu Kota Jakarta. Peningkatan infrastruktur dalam beberapa tahun terakhir telah memberikan dorongan besar bagi pergerakan ekonomi, perdagangan, dan investasi.
Gubernur menyoroti potensi besar Lampung dari sektor kelautan, pesisir, hasil bumi, dan pertanian. Beberapa komoditas unggulan yang mendongkrak perekonomian antara lain :
1. Produksi Padi: Mencapai 2,79 juta ton dan menempati peringkat keenam nasional.
2. Ubi Kayu: Mencapai 8 juta ton pada tahun 2024 dan menjadi Lampung penghasil terbesar di Indonesia.
3. Komoditas Unggulan Lain: Jagung, nanas, kopi, tebu, lada, dan pisang berada pada posisi 10 besar nasional.
Potensi besar ini membuka peluang investasi luas di sektor hilirisasi pertanian yang memberi nilai tambah dan dampak ekonomi berantai bagi masyarakat.
Selain itu, potensi energi baru dan terbarukan juga berkembang, mulai dari bioethanol, panas bumi, hydropower, hingga PLTS terapan. Sektor pariwisata Lampung juga menonjol dengan keindahan alam, serta kekayaan budaya seperti tapis dan batik Lampung yang bernilai tinggi.
Pemerintah Provinsi Lampung terus berkomitmen menyederhanakan regulasi dan memperkecil hambatan birokrasi. Saat ini, sistem perizinan berusaha telah berjalan melalui Online Single Submission Risk-based Approach (OSS RBA), yang memungkinkan investor mengurus izin secara online dengan proses efisien dan jelas, demi memperkuat ekosistem investasi.
“Mari kita terus membangun Lampung dengan semangat kebersamaan. Semua potensi besar yang dimiliki daerah kita memerlukan kerja nyata, integritas, dan kolaborasi dari seluruh ASN. Ayo kita perkuat, semangat melayani, semangat berinovasi, semangat bekerja secara kolaboratif, semangat menghadirkan perubahan yang nyata,” pungkasnya.
Penulis : Desty
Editor : Nara
Sumber Berita : Pemprov Lampung
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.















