Pada 16 November 2020, Hengki Haryadi dipercaya menjadi analis Kebijakan Madya Bidang Pideksus Bareskrim Polri. Ditunjuk Kapolri Jenderal Idham Azis sebagai Kapolres Metro Jakarta Pusat menggantikan Kombes Polisi Heru Novianto. Selama menjabat, Hengki berhasil mengungkap kasus peredaran narkoba 400 kg sabu sindikat Timur Tengah.
Medio 13Mei 2022, Hengki Haryadi resmi mengemban tanggung jawab baru sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro. Selama menjabat Hengki banyak menyelesaikan kasus-kasus besar, diantaranya adalah Penangkapan tokoh utama dan jaringan Khilafatul Muslimin yang secara clandestein bercita cita merubah Pancasila dan UUD 45.
Lalu memberantas mafia tanah yang melibatkan para pejabat BPN. Juga mengungkap sejumlah kasus seperti pembunuhan berencana, serta kasus mutilasi, hingga menyelusuri kasus kematian 4 keluarga di kalideres. Dengan metode kolaborasi interprofesi dengan mengedepankan scientific crime investigation. Dan juga pernah selama hampir 14 hari mengungkap kasus pencurian yang didominasi kasus pencurian bermotor dan lain lain dengan total tersangka 164 tersangka melalui operasi sikat jaya.
Hengki dilahirkan dari anak kolong, sebagai putra dari pasangan R. Tjoek Soekotjo (ayah) dan Sri Murtini (ibu). Hengki menempuh pendidikan dasar di SD Xaverius Metro, lalu melanjutkan ke pendidikan menengah pertama di SMPN 1 Metro dan lulus pada tahun 1987. Ia menjadi salah satu perwakilan siswa SMA Taruna Nusantara asal Lampung dan menyelesaikannya pada tahun 1993 (TN-1). Hengki kemudian masuk di Akademi Kepolisian pada tahun 1993 dan lulus di tahun 1996.
1 2 3 4 5 Selanjutnya
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Halaman : 1 2 3 4 5 Selanjutnya