Laporan: Annisa
JAKARTA – Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani menyampaikan agar Indonesia segera mengambil sikap dan menjadi penengah dalamkonflik antara Palestina-Israel sehingga peperangan dapatdihentikan. Pemerintah pun, tambahnya, perlu menyerukanpentingnya perdamaian dengan konsep dua negara berdaulat (two-state solution) yang berdampingan. Hal tersebut demi menghindari bertambahnya korban kemanusiaan yang semakinhari semakin bertambah.
“Konsep tersebut sesuai landasan yang telah lama diakui sebagaijalan menuju penyelesaian yang adil. Kita perlu menyampaikanagar kedua negara mengedepankan unsur dialog untukmendinginkan situasi di sana dan terus bersuara kepada dunia untuk mendukung kemerdekaan Palestina,” sebutnya. Karena perang tidak bisa dibenarkan dalam segi aspek manapun, wargayang akan terus-terus jadi korban,” ucap Puan dalam keteranganrilisnya yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Senin (9/10/2023).
DPR juga menilai diperlukan kehadiran negara-negara lain untukterus menyuarakan perdamaian di Palestina. Puan mengatakanIndonesia harus menunjukkan sikap politik internasional yang bebas aktif sesuai amanat konstitusi.
“Indonesia juga perlu mengingatkan agar tidak ada satu negara pun yang mendukung peperangan antara Israel-Palestina berlanjut. Terlebih negara-negara adidaya yang memilikikekuatan militer besar,” ungkap Mantan Menko PMK ini.
Sebagai Ketua DPR RI, ia sendiri dalam berbagai kesempatan di forum internasional terus menyuarakan kemerdekaan Palestina. Seperti dalam Sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 yang digelar di Bali tahun 2022 lalu. Ia menekankan pentingnyaterus memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan IPU sebagaiforum parlemen dunia harus bisa menyebarkan budaya damai.
“Dalam beberapa forum Parlemen dunia, DPR selalumenyuarakan untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Kami terus berkomitmen menyelesaikan berbagai konflik di belahanbumi lainnya,” ucap perempuan pertama yang menjabat sebagaiKetua DPR RI ini.
Kemudian pada forum Parliamentary Union of the Organisation of Islamic Cooperation (OIC) atau Konferensi PersatuanParlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-17 di Aljazair, Puan juga menekankan pentingnya menghargaiHak Asasi Manusia (HAM) dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina.
“Kondisi di lapangan tidak banyak berubah. Kekerasan, dan berbagai bentuk pelanggaran hak asasi manusia terus terjadi di Palestina,” urainya.
Lebih lanjut, Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu juga berharapIndonesia bisa menjadi negara yang menggerakkan dunia untukmewujudkan kemerdekaan Palestina. Sebab menurutnya, dunia internasional seakan membiarkan terus menerusnya terjadipeperangan di sana.
“Tidak ada tanda-tanda harapan akan berdirinya negara Palestina yang telah dijanjikan oleh dunia internasional. Indonesia harusmengambil peran mendorong negara lain untuk memberikankemerdekaan kepada rakyat Palestina,” pungkas Puan. (gal/rdn)##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.