Kemudian, terus dilakukan observasi tanpa ada komplikasi pendarahan. Satu jam setelah tindakan, pasien mengatakan bahwa (mulut) merot dan kebas berkurang.
“Selamat buat tim code stroke, karena ini pasien pertama trombolitik stroke iskemik. Kita juga doakan pasien pulih dan bisa berkumpul kembali bersama keluarga,” ujar Lukman Pura.
Sebelumnya, RSUD Abdul Moeloek juga sukses melaksanakan tindakan insersi kateter Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) perdana pada pasien gagal ginjal. Pasien bernama Tn.A (38 tahun), asal Kabupaten Pringsewu.
Tim Nefrologist di Instalasi Uro-Nefrologi dipimpin dr. Lukman Pura Sp.PD., KGH. MHSM. Adapun tim yang terlibat dalam metode cuci darah yang dilakukan lewat perut tersebut di antaranya, dr. Imam Ghozali., Sp.An., M.Kes., KMN., dan dr. Yusmaidi, Sp.B., KBD, serta Perawat Kamar Bedah, Penata Anesthesi dan tentunya Perawat CAPD juga turut ambil bagian.
Lukman Pura menjelaskan, metode CAPD tentunya memberikan peluang dan informasi kepada masyarakat Lampung bahwa tersedia pilihan alternatif terapi pengganti ginjal selain cuci darah.
“CAPD merupakan metode cuci darah yang dilakukan lewat perut. Metode ini memanfaatkan selaput dalam rongga perut (peritoneum), yang memiliki permukaan luas dan banyak jaringan pembuluh darah, sebagai filter alami ketika dilewati oleh zat sisa,” kata. Lukman Pura.##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.