Laporan : Heri Suroyo
JAKARTA – Kasus jalan rusak di Provinsi Lampung menjadi percakapan terpopuler warganet sepanjang triwulan kedua 2023 di media sosial Twitter. Percakapan ini menjadi populer karena warganet melontarkan kritik dan ketidakpuasan dalam jumlah yang masif terhadap kinerja kualitas buruk pelayanan publik yang disediakan oleh pemerintah daerah.
Riset terbaru Respublica Institute memperlihatkan sepanjang April-Juni 2023, “Kebijakan Publik” merupakan tema percakapan yang paling banyak dibicarakan oleh warganet. Tema percakapan ini menghasilkan volume percakapan mencapai 923.249 twit (30 %).
“Percakapan bertema “Kebijakan Publik” ini mengungguli sejumlah tema percakapan besar lainnya. Sebut saja tema percakapan “Pemilu Presiden” (25 %), “Partai Politik“ (16 %), “Hukum dan Keamanan” (17 %), dan “Identitas” (12 %), kata peneliti Respublica Institute, Teguh V. Andrew di Jakarta, Rabu (5/7).
Selain itu, percakapan tentang kasus jalan rusak di Provinsi Lampung menghasilkan volume terbesar dalam tema “Kebijakan Publik”. Volume percakapan ini mencapai 857.694 twit (93%), dengan waktu _trending topic_ mencapai 126 jam dan rata-rata peringkat tertinggi harian di posisi ke-5. Percakapan tentang kasus jalan rusak ini populer pada pertengahan April dan awal Mei 2023.
Setidaknya terdapat dua peristiwa besar yang memicu popularitas percakapan tentang kasus jalan rusak di Provinsi Lampung ini. Pertama adalah kritik dari seorang mahasiswa asal Lampung yang sedang berstudi di Australia, bernama Bima di media sosial TikTok.
Salah satu sasaran kritik ini adalah jalan-jalan di Lampung yang dibiarkan rusak selama bertahun-tahun. Kritik ini mendapat dukungan dari warganet melalui kata kunci ‘Lampung’ (344.800 twit) dan ‘Bima’ (227.285 twit) pada April 2023.
Peristiwa kedua adalah kunjungan kerja Presiden Joko Widodo pada awal Mei 2023 ke Provinsi Lampung meninjau sejumlah jalan di wilayah itu, termasuk jalan-jalan yang rusak. Peristiwa memantik dukungan dari warganet melalui kemunculan kata kunci ‘Lampung (170.529 twit), ‘RI 1’ (51.310 twit), ‘Pak Jokowi’ (34.132 twit), dan ‘Pak Bas’ (29638 twit).
*Kritik terhadap Kebijakan Pemerintah*
Percakapan bertema “Kebijakan Publik” juga merupakan ekspresi kritik warganet terhadap kebijakan pemerintah pusat. Setidaknya terdapat tiga hal yang menjadi sasaran kritik warganet. Kritik pertama warganet terkait penggunaan APBN untuk membiayai pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
“Percakapan ini memunculkan kata kunci ‘APBN’ (20.254 twit) pada 15 April 2023 dan menjadi _trending topic_ selama 5 jam”, ujar Teguh.
Kritik kedua warganet adalah terkait dengan kegagalan pencegahan ledakan kilang minyak Pertamina di Dumai, Riau pada 2 Mei 2023. Warganet melancarkan kritik karena peristiwa serupa terjadi berulang-ulang dan muncul melalui percakapan dengan kata kunci ‘Pertamina’ (11.007) dan menjadi _trending topic_ selama 3,5 jam.
Kritik ketiga warganet juga terkait dengan pembahasan RUU Kesehatan. Kritik warganet menyorot upaya monopoli sektor kesehatan oleh negara, termasuk profesi dokter dan tenaga kesehatan. Percakapan ini memunculkan kata kunci ‘RUU Kesehatan’ (10.440 twit) pada 9 dan 31 April 2023 dan menjadi _trending topic_ selama 5,5 jam.
Sebaliknya, pemerintah juga berupaya mengampanyekan peningkatan layanan internet di Indonesia melalui peluncuran Satelit Satria-1 pada 19 Juni 2023. Kampanye pemerintah ini menghasilkan volume percakapan besar melalui kata kunci ‘Satelit Satria’ (23.854 twit) pada 19-20 Juni 2023 dan menjadi _trending topic_ selama 11,5 jam.
“Besar kemungkinan kampanye pemerintah tentang peluncuran Satelit Satria merupakan upaya untuk mengalihkan perhatian terhadap kasus korupsi pengadaan BTS yang juga terkait pelayanan internet yang melibatkan mantan Menteri Kominfo, Johnny G. Plate”, pungkas Teguh.
Riset Respublica Institute menggunakan tagar dan kata kunci populer berdasarkan volume percakapan yang dihasilkan antara 1 April-30 Juni 2023. Secara keseluruhan, terdapat 23 tagar dan 55 kata kunci populer yang digunakan dalam riset ini. Seluruh data tagar dan kata kunci diakses dari laman twitter-trending.com, diobservasi secara manual, dan ditelaah dengan metode konten analisis. ##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.