Laporan: Anis
JAWA TIMUR-Kadiskes Malang, Widjanto Wijoyo menyatakan, korban tewas hingga pagi ini menjadi 129, semntar luka-luka 168 orang. Demikian disampaikan Widjanto pagi ini kepada media, (2/10).
Widjanto menyatakan, angka korban kemungkinan terus bergerak. Karena ada beberapa tempat layan yang diberikan oleh kabupaten kota Malang.
Sementra itu, Bupati Malang Sanusi menegaskan akibat kerusuhan pertanding sepak bola Persebaya vs Malang yang dilaksanakan di stadion Kanjuruhan Malang akan menanggung seluruh biaya pengobatan.
Demikian disampaikan Sanusi kepada media. Sanusi turut menyayangkan peristiwa berdarah bahkan hilangnya nyawa dengan jumlah ratusan.
Sanusi menambahkan, panitia pertandingan telah bekerja dengan baik. Termasuk, seluruh suporter Persebaya tidak diperkenankan masuk.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ratusan orang meninggal saat Kericuhan terjadi usai pertandingan derbi Super Jatim antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (1/10).
Berbagai informasi diperoleh, 127 meninggal. Dan data ini masih mungkin korban bertambah. Karena kerusuhan terjadi tidak saja di dalam lapangan, tetapi juga terjadi di luar lapangan.
Kericuhan tersebut bermula saat ribuan suporter Aremania merangsek masuk ke area lapangan setelah Arema FC kalah. Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan menggunakan empat mobil Polri, barracuda.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico menjelaskan, peristiwa ini lebih disebabkan kekecewaan suporter Malang. Dari 127 korban meninggal 2 diantaranya anggota Polri. ##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.