KAPOLDA Lampung memastikan bahwa Polri di Lampung akan berperan netral dan profesional dalam mengawal seluruh rangkaian Pilkada. Soal Judol dan Narkoba, Polri tegas; “Sikat!”.
Anggota Polri, tegasnya, harus mampu menjaga jarak dari politik praktis dan berdiri sebagai penengah yang tidak memihak. Hal ini diperlukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.
Tidak hanya berbicara soal netralitas, Helmy juga menekankan penegakan hukum yang tegas untuk kasus-kasus yang dapat mengganggu keamanan masyarakat, seperti perjudian daring dan peredaran narkoba.
Ia menegaskan bahwa semua ini dilakukan demi mewujudkan kondisi yang aman dan kondusif selama Pilkada berlangsung. Keamanan, menurut Helmy, adalah faktor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Ia juga menyoroti bahaya politik identitas yang sering dimanfaatkan untuk memecah belah masyarakat. Isu suku, agama, dan ras, menurut Helmy, hanya akan memperkeruh suasana dan menimbulkan ketidakpercayaan di antara warga.
Oleh karena itu, ia meminta semua pihak untuk menghindari narasi-narasi yang dapat merusak keharmonisan sosial. Kapolda Lampung mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berperan aktif menjaga suasana damai.
Pilkada, katanya, seharusnya menjadi pesta demokrasi yang meriah dan penuh suka cita, bukan medan perseteruan yang menyisakan luka.
Dengan semangat kebersamaan, ia optimis Pilkada 2024 dapat menjadi momentum yang memperkuat persatuan dan kedewasaan berdemokrasi. (*)
Penulis : Anis
Editor : Anis
Sumber Berita : Polri, Polda Lampung
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.