Provinsi Lampung juga mendorong masyarakat untuk menggunakan pupuk organik, dengan semakin banyak penggunaan pupuk organik maka konsumsi dari pupuk pertanian bisa berkurang dan dampak yang diterima sangat baik.
Beberapa perusahaan di lampung sudah melakukan kombinasi, kalau selama ini mereka menggunakan energy batu bara sekarang sudah kombinasi, sebagian dari cangkang sawit. Sehingga cangkang sawit yang selama ini limbah sekarang bisa menjadi pembaruan energy guna mengurangi penggunaan batu bara.
Hal tesebut merupakan pendekatan-pendekatan yang terus dilakukan, dan pada saat ini provinsi lampung juga sedang mengembangkan pembangunan Bakauheni Harbour City dan itu juga pendekatannya adalah pariwisata yang sangat ramah lingkungan, hemat energy dan ekonomi hijau.
Sementara itu Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Teguh Setyabudi, meminta kepada masing-masing daerah untuk mendorong pemerintahan didaerahnya guna mengimplementasikan potensi daerah yang ada.
Menurutnya, diperlukan juga penambahan kewenangan dari pemerintah untuk lebih aktif lagi berkontribusi pada pembangunan-pembangunan. Tidak hanya di aspek kebijakan tetapi percepatan juga sangat dibutuhkan. Insfrastuktur energy mulai dari tahun depan dimulai pengembangan dan percepatan nya lagi.
Pemerintah pusat telah membangun infrastuktur untuk pembangunan daerah yang tertinggal, salah satu contohnya adalah pendirian atau penyaluran listrik ke desa-desa atau ke daerah terpencil, terdepan juga terluar harus tetap terdorong kemajuannya.
Hadir dalam acara, Kepala Bappeda Mulyadi Irsan, Kepala Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Lampung Ganjar Jationo, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Emilia Kusumawati.
Hadir secara virtual Redaktur Tempo Martha Warta Silaban, Kadis Penanaman Modal Gorontalo Bambang Prihandoko, Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Teguh Setyabudi, Gubernur Bali Wayan Koster.##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.