Era Prabowo Harus Jadi Momentum Pemerataan Kesempatan dan Kemandirian Ekonomi

Rabu, 15 Oktober 2025 | 21:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA — Di tengah dinamika politik dan ekonomi global yang makin kompleks, anggota Badan Pengkajian MPR RI sekaligus DPD RI Fadel Muhammad menilai kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto membuka babak baru bagi Indonesia. Namun, ia mengingatkan bahwa tantangan terbesar bangsa hari ini bukan sekadar pembangunan fisik atau diplomasi internasional—melainkan pemerataan kesempatan ekonomi di dalam negeri.

“Masalah kita bukan sumber daya, tapi kesempatan yang tidak merata. Orang kaya makin kaya, sementara kelompok bawah dan menengah makin terdesak,” kata Fadel berbicara dalam Diskusi Konstitusi dan Demokrasi Indonesia bertema ‘Memperkuat Jati Diri Bangsa di Mata Dunia melalui Fungsi Kebangsaan MPR RI’ di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Fadel berbicara bukan dari menara gading. Ia pernah menjadi Gubernur Gorontalo, Menteri Kelautan dan Perikanan, hingga anggota DPR RI. Dengan pengalaman panjang di pemerintahan dan dunia usaha, Fadel melihat bahwa ketimpangan akses terhadap peluang ekonomi masih menjadi luka lama bangsa yang belum sembuh.

Ia menggambarkan struktur masyarakat Indonesia seperti piramida—dengan segelintir orang di puncak menikmati kekayaan besar, sementara mayoritas rakyat masih berjuang di lapisan bawah. “Struktur itu seharusnya diubah menjadi belah ketupat. Artinya, kelas menengah harus diperbanyak melalui pemerataan kesempatan berusaha,” ujarnya.

Baca Juga:  Panen Kedelai di Lampung Utara, Simbol Kolaborasi Pemerintah dan TNI Wujudkan Kedaulatan Pangan Nasional

Menurut Fadel, Presiden Prabowo telah memperlihatkan keberanian dan kepercayaan diri di panggung dunia, baik dalam forum diplomatik maupun kebijakan strategis nasional. Namun, di level domestik, pemerataan kesempatan berusaha harus menjadi prioritas utama dalam dua hingga tiga tahun pertama pemerintahannya.

Lantas, mantan Gubernur Gorontalo ini menyinggung langkah Prabowo yang menegur bank-bank milik negara, karena pembiayaan besar hanya mengalir ke kelompok terbatas. “Beliau sudah mulai menanyakan siapa yang pakai uang negara paling banyak. Dan ternyata itu-itu saja. Ini harus diubah,” kata Fadel.

Sebagai contoh, Fadel mengisahkan kebijakan saat dirinya memimpin Gorontalo, di mana ia menyalurkan dana APBD Rp10 miliar ke bank-bank daerah dan menggandeng Askrindo agar bisa dijadikan jaminan bergulir senilai Rp100 miliar bagi petani jagung. Langkah itu, menurutnya, memberi ruang bagi masyarakat kecil untuk mengakses kredit tanpa agunan besar.

Fadel juga menyoroti derasnya arus produk impor, terutama dari China, yang menggerus industri manufaktur nasional. Ia menilai, kemandirian ekonomi tidak akan tercapai tanpa keberanian politik untuk membangun basis produksi di dalam negeri.

Baca Juga:  Gubernur Lampung Tekankan Pentingnya Sinergi dengan DPRD

“Barang-barang dari luar, terutama China, sudah terlalu murah. Kalau kita tidak membangun manufaktur sendiri, kita akan jadi pasar abadi bagi mereka,” ujarnya.

Bagi Fadel, kemandirian bangsa tidak bisa dibangun dalam ruang kosong. Ia menegaskan perlunya strategi nasional yang mencakup tiga aspek utama, yakni reformasi pendidikan, agar menghasilkan sumber daya manusia yang kreatif dan produktif; Kebijakan perbankan inklusif, yang memberi akses modal bagi sektor usaha kecil dan menengah; Keadilan dalam sistem usaha, agar konglomerasi besar tidak memonopoli ruang ekonomi.

“Kita tidak melarang orang jadi besar. Tapi kalau sudah besar, jangan ambil semua ruang. Beri kesempatan bagi yang lain tumbuh,” tegasnya.

Di akhir paparannya, Fadel menyampaikan keyakinannya bahwa era Prabowo bisa menjadi momentum menuju transformasi ekonomi yang lebih adil dan berdaulat—jika keberanian politik untuk membagi kesempatan benar-benar diwujudkan.

“Kemandirian bangsa tidak lahir dari wacana, tapi dari keberanian memberi kesempatan yang sama bagi seluruh rakyatnya,” pungkas Fadel.


Penulis : Heri S


Editor : Romy Agus


Sumber Berita : Jakarta

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Bunda PAUD Purnama Wulansari Mirza Buka Rakerwil II Himpaudi 2025
Pers Indonesia Tegas Dukung Perjuangan Palestina
Mahasiswa Saintek UIN RIL Tunjukkan Inovasi dalam Academic Expo IC-HaSTI
Rektor UIN RIL Buka Konferensi Internasional Saintek dengan Tiga Bahasa Asing
Jaga Situasi Kamtibmas di Wilayah Perbatasan Mesuji-OKI, Kapolres Sambangi Kades Sungai Sodong
Polres Mesuji Gelar Jumat Curhat di Desa Talang Batu, dan Bagikan 30 Paket Sembako
Ketua TP PKK Lampung Batin Wulan Pimpin Rapat Persiapan Peringatan Hari Ibu ke-97 Tahun 2025
Kolaborasi BTB dan IJP Lampung, Edukasi Publik Soal Penyesuaian Tarif Tol

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 17:32 WIB

Bunda PAUD Purnama Wulansari Mirza Buka Rakerwil II Himpaudi 2025

Sabtu, 8 November 2025 - 09:59 WIB

Pers Indonesia Tegas Dukung Perjuangan Palestina

Sabtu, 8 November 2025 - 09:55 WIB

Mahasiswa Saintek UIN RIL Tunjukkan Inovasi dalam Academic Expo IC-HaSTI

Sabtu, 8 November 2025 - 09:53 WIB

Rektor UIN RIL Buka Konferensi Internasional Saintek dengan Tiga Bahasa Asing

Jumat, 7 November 2025 - 20:01 WIB

Jaga Situasi Kamtibmas di Wilayah Perbatasan Mesuji-OKI, Kapolres Sambangi Kades Sungai Sodong

Berita Terbaru

#indonesiaswasembada

Bunda PAUD Purnama Wulansari Mirza Buka Rakerwil II Himpaudi 2025

Sabtu, 8 Nov 2025 - 17:32 WIB

#indonesiaswasembada

Pers Indonesia Tegas Dukung Perjuangan Palestina

Sabtu, 8 Nov 2025 - 09:59 WIB

#indonesiaswasembada

Mahasiswa Saintek UIN RIL Tunjukkan Inovasi dalam Academic Expo IC-HaSTI

Sabtu, 8 Nov 2025 - 09:55 WIB