Anggaran Minim, Komisi II DPRD Lampung: OPD Cuma Hidup Buat Bayar Gaji

Jumat, 11 Juli 2025 | 16:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDAR LAMPUNG – Anggota Komisi II DPRD Provinsi Lampung melontarkan kritik keras terhadap minimnya alokasi anggaran untuk organisasi perangkat daerah (OPD) mitra kerja mereka pada tahun anggaran 2024. Ketua Komisi II, Ahmad Basuki, menyebut sebagian besar anggaran hanya terserap untuk membayar gaji, tunjangan, dan biaya operasional. Akibatnya, program-program yang bersentuhan langsung dengan rakyat nyaris tak berjalan.

“Ini menyedihkan. Anggaran untuk mitra Komisi II relatif paling kecil dibanding komisi lain. Tapi yang lebih parah, proporsinya—hampir seluruhnya habis untuk pegawai. Program ke masyarakat? Jauh dari cukup,” tegas Basuki, Kamis (10/7).

Data realisasi APBD 2024 menunjukkan, dari total pagu Rp322,9 miliar, realisasi hanya Rp292,6 miliar atau 88,54 persen. Namun lebih dari 80 persen anggaran tersebut tersedot ke belanja pegawai. Kegiatan langsung ke masyarakat hanya jadi catatan kaki.

Basuki menyesalkan sikap Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang dianggap tidak berpihak dan gagal memahami skala prioritas pembangunan daerah. Menurutnya, tren ini terus berulang tiap tahun tanpa ada koreksi serius.

Baca Juga:  Pemprov Lampung dan Kejati Bentuk Satgas Jaga Pangan, Fokus Kawal Petani

“Ini bukan soal besar kecil angka, tapi soal keberpihakan. OPD mitra Komisi II menyentuh langsung sektor rakyat seperti pertanian dan ketahanan pangan. Tapi anggarannya justru dikerdilkan. Padahal ini jantung pembangunan,” katanya.

Lebih lanjut, Basuki mendorong agar dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang kini tengah dibahas, dijadikan acuan utama dalam menyusun anggaran ke depan. Ia mengingatkan, jika RPJMD hanya berhenti sebagai dokumen formal, maka rakyat akan kembali menjadi korban penganggaran yang elitis dan birokratis.

Senada, anggota Komisi II Hanifal juga menyindir alokasi anggaran yang menurutnya hanya cukup untuk membayar pegawai dan biaya rapat.

“Kalau anggarannya cuma buat gaji dan ATK, kapan rakyat bisa merasakan manfaatnya? Sementara pusat gembar-gembor soal industrialisasi desa dan penguatan ekonomi lokal,” ujar politisi Demokrat ini.

Baca Juga:  Bupati Lampung Utara Rombak Pejabat Eselon III dan IV

Ia menggarisbawahi, ketahanan pangan dan penguatan sektor produksi tak boleh berhenti di pidato. Apalagi, Presiden terpilih Prabowo Subianto sudah menempatkan isu pangan sebagai prioritas nasional dalam Asta Cita.

“Kalau Lampung mau jadi lumbung pangan, ya mulai dari sekarang dong dikuatkan. Tapi ini malah program pangan dikasih anggaran seadanya. Ironis,” kata Hanifal.

Anggota Komisi II lainnya, Aribun, ikut angkat bicara. Ia mendesak Pemprov Lampung melakukan evaluasi menyeluruh atas pola anggaran yang dinilai terlalu kaku dan tidak relevan dengan kebutuhan riil masyarakat.

“Kita ini mau bangun rakyat atau sekadar menjaga birokrasi tetap berjalan? Kalau betul RPJMD jadi kompas, maka anggaran untuk sektor rakyat harus diperbesar, bukan dipangkas,” tegasnya


Penulis : Desty


Editor : ANis


Sumber Berita : DPRD Lampung

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Slamet Riadi, S.Sos., M.M.. Pendapatan Pajak Alat Berat Diprediksi Naik 200%
Tak Ada Tanda Kekerasan, Ini Alasan Orang Tua Rantai Anaknya di Mesuji
Wagub Jihan Kunjungi Bocah yang Dirantai Ibu Kandungnya Sendiri di Mesuji
Dana Rp 8,45 Miliar Terselamatkan! Pengurus dan Pengawas P3SRS Plaza Asia Jadi Teladan
Kuliah Umum di UIN Raden Intan Dorong Kolaborasi Promosi Pariwisata Halal Berbasis Dakwah dan Kearifan Lokal
Santri Fest 2025: Pondok Pesantren Darul Ishlah Semarakkan Hari Santri Nasional
Mendagri Apresiasi Kinerja Daerah, Lampung Masuk Zona Hijau Realisasi Anggaran
Presiden Prabowo : Korupsi CPO 13 Triliun Tidak Manusiawi

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 07:25 WIB

Slamet Riadi, S.Sos., M.M.. Pendapatan Pajak Alat Berat Diprediksi Naik 200%

Selasa, 21 Oktober 2025 - 05:11 WIB

Tak Ada Tanda Kekerasan, Ini Alasan Orang Tua Rantai Anaknya di Mesuji

Selasa, 21 Oktober 2025 - 05:08 WIB

Wagub Jihan Kunjungi Bocah yang Dirantai Ibu Kandungnya Sendiri di Mesuji

Senin, 20 Oktober 2025 - 16:37 WIB

Dana Rp 8,45 Miliar Terselamatkan! Pengurus dan Pengawas P3SRS Plaza Asia Jadi Teladan

Senin, 20 Oktober 2025 - 16:17 WIB

Kuliah Umum di UIN Raden Intan Dorong Kolaborasi Promosi Pariwisata Halal Berbasis Dakwah dan Kearifan Lokal

Berita Terbaru