Yaqut Qoumas Lukai Perasaan Umat Islam

Kamis, 24 Februari 2022 | 22:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan : Heri Suroyo
JAKARTA – Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menilai kumandang azan adalah simbol beragama umat Islam yaitu panggilan untuk sholat lima waktu. Sangat tidak etis dan keterlaluan jika Menteri Agama Yaqut Qoumas menganalogikan azan dari pengeras suara dengan gonggongan anjing.

“Pernyataan Yagut keterlaluan, tidak etis, dan tidak pada tempatnya. Kami minta segera klarifikasi dan minta maaf,” tegas Jazuli.

Menurut Anggota Komisi I DPR ini, kumandang azan melalui pengeras suara sudah menjadi kearifan umat Islam di Indonesia sejak dahulu. Selama ini tidak ada masalah karena bangsa ini sangat mengedepankan toleransi.

Umat beragama lain tidak merasa terganggu dan dapat hidup berdampingan secara damai. Pun, umat Islam di wilayah minoritas juga bisa menerima simbol peribadatan agama lain, seperti acara misa/kebaktian atau penutupan jalan dan penghentian aktivitas ketika acara Nyapi seperti di Pulau Dewata.

Baca Juga:  Gubernur Lampung Ikuti Retreat di Magelang Jawa Tengah

Untuk itu, Anggota DPR Dapil Banten ini meminta Kementerian Agama tidak perlu mengatur-atur soal kumandang azan melalui pengeras suara secara rigit seolah-olah hal itu menimbulkan masalah besar di tengah-tengah masyarakat. Serahkan pada kearifan umat beragama. Yang dikedepankan pemerintah seharusnya narasi dan penguatan toleransi bukan mengatur hal yang sudah berlangsung lama dan penuh toleransi di tengah-tengah masyarakat.

“Kumandang azan melalui pengeras suara ini sudah bertahun-tahun menjadi kearifan umat Islam di Indonesia. Umat lain hidup berdampingan dengan azan dan penuh toleransi. Ketika pemerintah mengatur-atur secara rigit hal yang sudah menjadi kearifan apalagi dengan narasi yang buruk akibatnya malah jadi polemik yang kontraproduktif,” ungkap Jazuli.

Baca Juga:  Bukber, KNPI Tegas Nyatakan Dukung Visi Lampung Maju, Indonesia Emas

Pernyataan Menteri Agama justru tidak merepresentasikan toleransi, begitu ngotot mengatur suara azan hingga menganalogikan dengan gonggongan anjing. “Kementerian Agama ini bukan baru dibentuk, Yaqut juga bukan Menteri Agama pertama. Sudah banyak Menteri Agama sebelumnya, tapi tidak begini cara mengelola umat. Menag harus pakai akal sehat dan kearifan,” pungkas Jazuli.##

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Brigif 4 Mar/BS Ikuti Apel Khusus via Vicom
Wagub Jihan Buka Pasar Murah Ramadan Kejati Lampung
Gubernur Mirza Lantik Muhammad Firsada sebagai Pj. Sekretaris Daerah
Wagub Jihan Beri Kuliah Umum di BEM Unila
Ketu KWP: Wartawan Juga Punya Jiwa Sosial
Pemikiran Bung Hatta, Modal Penting Hadapi Tantangan Perekonomian Nasional
Eddy Soeparno Komit Perjuangkan Listrik Tenaga Sampah
HNW: Kejahatan Israel Telah Melebihi Holocaust Nazi terhadap Yahudi

Berita Terkait

Kamis, 20 Maret 2025 - 21:12 WIB

Brigif 4 Mar/BS Ikuti Apel Khusus via Vicom

Kamis, 20 Maret 2025 - 20:08 WIB

Wagub Jihan Buka Pasar Murah Ramadan Kejati Lampung

Kamis, 20 Maret 2025 - 20:05 WIB

Gubernur Mirza Lantik Muhammad Firsada sebagai Pj. Sekretaris Daerah

Kamis, 20 Maret 2025 - 20:01 WIB

Wagub Jihan Beri Kuliah Umum di BEM Unila

Kamis, 20 Maret 2025 - 16:59 WIB

Ketu KWP: Wartawan Juga Punya Jiwa Sosial

Berita Terbaru

#indonesiaswasembada

Brigif 4 Mar/BS Ikuti Apel Khusus via Vicom

Kamis, 20 Mar 2025 - 21:12 WIB

#indonesiaswasembada

Wagub Jihan Buka Pasar Murah Ramadan Kejati Lampung

Kamis, 20 Mar 2025 - 20:08 WIB

#indonesiaswasembada

Gubernur Mirza Lantik Muhammad Firsada sebagai Pj. Sekretaris Daerah

Kamis, 20 Mar 2025 - 20:05 WIB

#indonesiaswasembada

Wagub Jihan Beri Kuliah Umum di BEM Unila

Kamis, 20 Mar 2025 - 20:01 WIB

#indonesiaswasembada

Ketu KWP: Wartawan Juga Punya Jiwa Sosial

Kamis, 20 Mar 2025 - 16:59 WIB