Laporan : Heri Suroyo
JAKARTA – Ratusan ulama yang terhimpun dalam Forum Silaturahmi Ulama Indonesia (FSUI) pada Rabu, 23 Agustus 2023, memenuhi Gedung Nusantara V, Komplek Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta. Kehadiran para ulama dari Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang (Jabodetabek) ke gedung wakil rakyat itu untuk mengikuti pelantikan FSUI DPW Jabodetabek dan Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Di tengah ratusan ulama itu hadir Wakil Ketua MPR Yandri Susanto S.Pt, Ketua FSUI KH. Kholid Hidayat Hasyim MA., Ketua PWNU Jakarta KH. Samsul Ma’arif MA., dan KH. R. Syarif Rahmat SQ., MA.
Dalam kesempatan tersebut, Yandri Susanto mengucapkan selamat atas dilantiknya kepengurusan FSUI DPW Jabodetabek. Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu berharap organisasi yang menghimpun para pimpinan pondok pesantren itu menjadi organisasi yang bermanfaat di tengah masyarakat. “Ucapan dan kata-kata ulama didengar oleh umat sehingga organisasi ini sangat penting,” ujarnya.
Diingatkan, bila ulama kompak dan bersatu maka umat tidak akan terpecah belah dan bangsa ini pun akan damai. “Namun kalau ulamanya berantem, saling menjelekan, hal demikian akan membuat negeri ini merugi,” paparnya.
Yandri Susanto mendorong agar FSUI dalam berdakwah melakukan pendekatan yang sifatnya merangkul bukan memukul. “Saya usulkan metoda dakwahnya yang demikian,” ujar anggota DPR dari Dapil II Banten itu.
Diungkap banyak persoalan yang sekarang menimpa umat terutama generasi muda. Disebut seperti kenalakan remaja, narkoba, hingga ancaman LGBT. Menghadapi persoalan yang menimpa umat, diharap agar ulama turun langsung ke tengah masyarakat.
Kesalahan yang ada pada umat, menurut Yandri Susanto bukan karena kesalahan yang dibuatnya sendiri namun bisa jadi karena dakwah yang disampaikan oleh ulama belum sampai ke mereka. “Bisa juga karena metoda dakwahnya kurang tepat,” tuturnya. “Nah bila kurang tepat maka perlu diubah metodanya,” tambahnya.
Lebih lanjut disampaikan oleh pria asal Bengkulu itu, Republik ini hadir karena ada kontribusi para ulama. Jasa ulama dan santri tak terhitung nilainya. Saatnya negeri ini berterima kasih membalas perjuangan para ulama pendahulu yang hasilnya diteruskan oleh para ulama saat ini.
Yandri Susanto menegaskan wujud perhatian pemerintah kepada para ulama adalah dengan memberi kepedulian terhadap keberadaan pesantren, madrasah, dan ormas Islam. “Memberi perhatian dan peduli pada ulama merupakan jalan sekaligus merawat Republik ini,” tuturnya.(*)
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.