Wakil Menteri Agama Minta UIN RIL Sumbang Pemikiran Strategis

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 07:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDAR LAMPUNG – Wakil Menteri Agama Republik Indonesia (Wamenag RI) Dr. KH. Romo R. Muhammad Syafi’i, S.H., M.Hum menegaskan pentingnya peran Universitas Islam Negeri (UIN) dan pendidikan Islam dalam memberikan sumbangan pemikiran strategis bagi kemajuan umat dan bangsa. Hal itu disampaikan saat Kunjungan Kerja di kampus hijau UIN Raden Intan Lampung, Jumat (15/08/2025).

Menurutnya, pendidikan Islam sejak awal difokuskan untuk mencetak alim ulama yang menguasai bidang keislaman. Namun, Islam bukan hanya soal halal-haram atau surga-neraka, tetapi membahas seluruh aspek kehidupan. Ia menyoroti perjalanan transformasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi UIN adalah keniscayaan untuk menjawab tantangan zaman. Meski awalnya menuai perdebatan, termasuk kekhawatiran hilangnya konsentrasi pada keilmuan Islam akibat bertambahnya fakultas umum seperti kedokteran, teknologi, ekonomi, dan lainnya, perkembangan pemikiran dan tantangan lapangan menuntut perubahan tersebut. “Alhamdulillah hampir semua IAIN sudah menjadi UIN,” ujarnya.

Meski status sudah berubah, ia menilai masih ada pola pikir ‘IAIN’ di lingkungan UIN. Padahal, semestinya UIN menjadikan pemikiran keislaman bersumber dari Al-Qur’an dan sunnah dalam bentuk aplikatif untuk kehidupan. “Itu yang dimaksud udkhulu fi silmi kaffah,” tegasnya.

Baca Juga:  Selaras Empat Asta Protas, UIN RIL Teguhkan Komitmen Penguatan Ekoteologi dalam Program KKN

Ia mengingatkan kembali sejarah bahwa banyak tokoh besar dunia yang mengembangkan ilmu-ilmu modern sesungguhnya berawal dari perpustakaan-perpustakaan Islam. “Mereka menerjemahkan, mengadaptasi, lalu mengklaimnya sebagai pemikiran mereka. Padahal itu lahir dari khazanah Islam,” tegasnya.

Merujuk pada Al-Baqarah ayat 20, Wamenag mengajak seluruh fakultas di UIN tidak sekadar mendalami bidang keilmuannya, tetapi juga menghasilkan rencana aksi (plan of action) yang menjawab persoalan-persoalan kehidupan secara akademik.

“Kehadiran fakultas-fakultas di UIN ini tidak hanya untuk mendalami ilmunya, tapi juga memikirkan action ke depan pada persoalan bangsa. Kita harus lebih maju lagi ke depan,” ujarnya.

Salah satunya, ia mencontohkan perlunya kajian serius soal zakat dan wakaf. Potensi wakaf disebutnya mencapai ribuan triliun rupiah, sedangkan zakat bisa menjadi instrumen produktif bagi umat dan bangsa jika dikelola dengan tepat.

“Pemikiran ini perlu dikompilasi dan disorong ke pemerintah, sehingga bermanfaat secara nyata,” ujarnya.

Wamenag menyoroti perlunya kampus, khususnya UIN, menjadi penggerak pemikiran yang membantu program pemerintah. Ia menyebut praktik di Kanada, di mana pemerintahnya melibatkan kampus untuk mengkaji program strategis sebelum dijalankan.

Baca Juga:  Wabup Tanggamus Isi Tausiah Kebangsaan di Pengukuhan Bersama PC Pemuda Muhammadiyah

“Saya belum melihat tradisi ini di kampus Indonesia. Mengapa kita tidak mulai dari UIN? Jangan terus jadi follower,” ujarnya.

Ia menambahkan, UIN se-Indonesia yang dipenuhi profesor seharusnya mampu memberi kontribusi minimal berupa sumbangan pemikiran aplikatif.

Ia menyebut banyak program Presiden Prabowo yang mengacu pada nilai-nilai Al-Qur’an, mulai dari efisiensi, makanan bergizi gratis, sekolah rakyat untuk memutus rantai kemiskinan, swasembada pangan dan energi, hilirisasi industri, hingga penyerapan tenaga kerja. “Bukan tidak mungkin staf ahli atau penasihat program strategis itu berasal dari UIN di Indonesia,” tegasnya.

Menutup arahannya, Wamenag mengajak seluruh sivitas akademika UIN menjaga kekompakan, mengembangkan pemikiran strategis berbasis Alquran dan Sunnah, serta berkontribusi nyata untuk kemajuan bangsa.


Penulis : Yulizar Kundo


Editor : Ahmad Novriwan

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Dr. Syahganda: Dua Indikator Baru dalam RAPBN 2026
Dua Mahasiswa dan Satu Alumni UIN RIL Wakili Lampung di Ajang Calon Dai Muda Nasional 2025
Gubernur Rahmat Mirzani Jadi Inspektur Upacara Peringatan HUT ke-80 RI di Atas Laut
Kerj Sama Dengan Kanwil Ditjen PAS Lampung, UIN RIL Beri Pembinaan Mental dan Keterampilan Narapidana
Paskibra Lampung 2025 Siap Jalankan Tugas
Presiden: Tak ada Tempat Bagi Serakahnomic di Sektor Pangan
Presiden Prabowo:  Pembangunan Indonesia Dirintis Para Pendahulu
Puan Maharani Singgung Fenomena Kabur Dulu Dan Indonesia Gelap
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 17 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Dr. Syahganda: Dua Indikator Baru dalam RAPBN 2026

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 16:07 WIB

Dua Mahasiswa dan Satu Alumni UIN RIL Wakili Lampung di Ajang Calon Dai Muda Nasional 2025

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 16:03 WIB

Gubernur Rahmat Mirzani Jadi Inspektur Upacara Peringatan HUT ke-80 RI di Atas Laut

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 07:32 WIB

Wakil Menteri Agama Minta UIN RIL Sumbang Pemikiran Strategis

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 07:27 WIB

Kerj Sama Dengan Kanwil Ditjen PAS Lampung, UIN RIL Beri Pembinaan Mental dan Keterampilan Narapidana

Berita Terbaru

#CovidSelesai

Dr. Syahganda: Dua Indikator Baru dalam RAPBN 2026

Minggu, 17 Agu 2025 - 05:41 WIB

#indonesiaswasembada

Wakil Menteri Agama Minta UIN RIL Sumbang Pemikiran Strategis

Sabtu, 16 Agu 2025 - 07:32 WIB