Laporan : Heri Suroyo
JAKARTA – Sekitar 500 pecatur yang datang dari berbagai kota dan provinsi di Indonesia, pada Minggu, 17 Juli 2022, memadati Plaza Gedung Nusantara V, Komplek Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta. Kehadiran mereka di komplek gedung wakil rakyat itu untuk mengikuti Turnamen Catur Nasional.
Turnamen yang memperebutkan Piala Ir. H. M. Idris Laena MH., itu bukan turnamen biasa sebab di sana hadir dan ikut bertanding Grand Master Catur Internasional Susanto Megaranto, serta grand master catur nasional lainnya.
Idris Laena dalam sambutan mengatakan dirinya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara itu sehingga turnamen yang digelar bisa terselenggara dengan lancar, “kami ucapkan terima kasih kepada PB Percasi,” ujar pria yang saat ini menjadi Ketua Fraksi Partai Golkar di MPR itu.
Turnamen yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB itu menurut Idris Laena sebagai bentuk kepedulian dirinya terhadap upaya meningkatkan kapasitas pecatur di Indonesia.
Kegiatan yang demikian menurut Ketua Badan Anggaran MPR itu perlu dilakukan secara rutin dan sering agar prestasi pecatur di tanah air tak kalah dengan pecatur negara lainnya.
“Turnamen ini merupakan salah satu instrumen untuk meningkatkan prestasi dan kapasitas pecatur,” ujar pria asal Riau, Sumatera, itu. Untuk itu sebagai salah satu pimpinan di MPR, pria yang saat ini berada di Komisi VI DPR itu menyambut baik turnamen ini.
Pria yang juga menjadi Ketua Umum Satkar Ulama Partai Golkar itu juga mengingatkan bahwa kegiatan yang diadakan tidak hanya sekadar untuk bertanding namun juga untuk menjalin persahabatan dan persaudaraan di antara anak bangsa, terutama pecatur.
Hal demikian disebut sesuai dengan konsep MPR sebagai rumah kebangsaan.
“Pertandingan catur bukan semata tempat berkompetisi dalam rangka olahraga tetapi juga sebagai sarana untuk membangun persahabatan dan silaturahmi,” tegasnya.
Bagi dirinya, menang dalam pertandingan adalah suatu hal yang membanggakan namun persahabatan adalah di atas segalanya.
Ia mengutip kata-kata mutiara dalam salah satu atlet Olimpiade saat berlaga di Jerman. Kata-kata mutiara itu diungkapkan, penghargaan, hadiah, medali, yang diperoleh di setiap turnamen tidak akan bertahan lama tetapi persahabatan dan persaudaraan itulah yang abadi.
Ungkapan atlet tersebut menurutnya sesuai dengan jiwa catur sendiri, yakni kita semua bersaudara dan satu keluarga. “Untuk itu kita akan terus dukung turnamen catur,” tegasnya. ##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.