Dalam konteks politik saat ini dalam Pemilu 2024, lanjut Syarief Hasan, kepemimpinan nasional yang akan datang dapat dilihat dari postur pendukungnya. “Mana pemimpin nasional yang mendapat banyak dukungan, suka atau tidak suka, memang itulah yang terbaik dari pilihan yang ada,” tegas anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.
“Kita tidak punya pilihan. Hanya ada tiga pilihan calon pemimpin nasional. Mana yang terbaik di antara tiga pilihan itu tinggal dilihat mana yang lebih banyak pendukungnya, mana yang lebih banyak partai politik yang mendukungnya, maka itulah calon pemimpin nasional yang terbaik,” imbuhnya.
Syarief Hasan menjelaskan kepemimpinan (leadership) adalah orang yang bisa memimpin dan mengkoordinasi, mengkomunikasikan, mulai dari unit terkecil (keluarga) sampai negara. “Dia mempunyai kapasitas untuk memimpin dan mengarahkan orang-orang yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan. Pemimpin harus bisa mengkoordinir orang-orang yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan,” tuturnya.
Untuk menjadi pemimpin yang mumpuni, lanjut Syarief Hasan, seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan atau knowledge yang bagus. Selain itu, seorang pemimpin harus bisa memiliki behaviour atau perilaku yang baik. “Artinya, pemimpin harus mempunyai perilaku yang patut dicontoh,” ujarnya.
Dalam falsafah Jawa, disebutkan pemimpin itu jika berada di depan dia menjadi teladan, jika berada di tengah dia memberi karsa (mengarahkan), dan ketika berada di belakang, pemimpin ikut mendorong (tut wuri handayani). “Itulah kepemimpinan,” ucapnya(*).
1 2
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Halaman : 1 2