Laporan: Anis
JAKARTA-Atas tragedi Kanjuruhan, sanksi berat dipastikan akan diberikan kepada panitia pelaksana dan Arema Malang.
Sinyalemen ini mencuat saat Yunus Nusi, Sekjen PSSI menggelar konferensi pers di Jakarta, Minggu (2/10). Menurut Yunus, soal kelebihan penonton, waktu buka pintu keluar saat pertandingan segera berakhir, juga adanya gas air mata, signal kuat sanksi.
Yunus berharap, investigasi PSSI ke Malang diharapkan menemukan jawaban atas berbagai pertanyaan yang diajukan.
SebelumnyaPresiden Joko Widodo langsung turunkan titah kepada semua yang terlibat dalam pertandingan derby Jatim, Persebaya-Arema untuk mengusut tuntas, Minggu (2/10).
Jokowi meminta PSSI menghentikan Liga 1 hingga kerusuhan di Kanjuruhan selesai di investigasi. Pun kepada Listyo Sigit, Kapolri. Untuk melakukan investigasi hingga persoalan tersebut terang benderang.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar parawansa menyatakan dirinya berduka dan meyayangkan tragedi Kanjuruhan. Khofifah menegaskan, pihaknya berkewajiban menanggung seluruh biaya yang dikeluarkan korban. Baik di Malang maupun di rumah sakit provinsi.
Khofifah berjanji pemprov akan memberikan santunan takdjiah kepada korban meninggal. Adapun jumlah yang akan diberikan @Rp 10 juta dan dari Pemkab Malang akan memberikan santunan @Rp 5 juta.
Khofifah menyampaikan hingga pagi ini korban meninggal 129 orang -kemungkinan akan bertambah, sebab ada beberapa korban lain yang belum teridentifikasi.##
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.