SAAT melakukan investigasi soal lalat, pencemaran udara dan rusaknya aliran sungai akibat limbah sapi milik PT Juang Jaya. Bukan malah diterima dengan baik, dengan tergesa-gesa satuan pengamanan perusahaan milik Australia itu menutup gerbang.
Diakui satpam, cukup sulit wartawan untuk bertemu bagian Humas atau para petinggi perusahaan tersebut. Kecuali ada kontak sebelumnya atau melalui surat. “Paling enggak ditelpon, apa buat surat dulu, ” kata dia.
Sang Satpam mengatakan, perusahaan ini milik warga Australia, dengan luas lahan lebih 200 hektare dengan kapasitas sapi sekitar 7000 ekor.
“Ya ini perusahaan penggemukan sapi,” ucap satpam sembari mencegah wartawan masuk ke lokasi karena alasan prosedur.
Kata dia, setiap hari kotoran sapi dikeluarkan agar tidak bau bahkan dilakukan penyemprotan dari perusahaan. Kotoran sapi dijual ke petani untuk pupuk. “Sampe keluar kota juga dijualnya,” pungkas sang satpan yang hingga akhir percakapan emggan memberikan identitas atau memperkenalkan diri.##
Penulis : Anis
Editor : Rudi
Sumber Berita : PT Juang jaya
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.