Protes Keras, NUCircle Ingatkan Nadiem Tak Sebarkan Adegan Seksualitas di Lingkup Sekolah

Selasa, 28 Mei 2024 - 17:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan : Heri Suroyo 

JAKARTA – Wakil Ketua Perkumpulan Nusantara Utama Cita (NU Circle) Ahmad Rizali mengingatkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek Nadiem Makarim agar tak menyebarkan adegan seksualitas di lingkungan sekolah. Dalam program Sastra Masuk Kurikulum, yang menjadi pendukung Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar, banyak karya sastra beradegan cabul dan vulgar direkomendasikan secara resmi menjadi bacaan anak-anak di sekolah.

“Adegan cabul yang mengumbar narasi seksualitas dan persenggamaan sangat tidak layak masuk kurikulum pendidikan nasional. Nadiem harus menghentikan kecerobohan ini. Pemerintah harus menjaga keadaban manusia melalui pendidikan kemanusiaan yang adil dan beradab,” tegas Ahmad Rizali di Jakarta, Selasa (28/5/2024).

Dalam Program Sastra Masuk Kurikulum, Kemdikbud Ristek membuat rekomendasi sejumlah karya sastra sebagai bacaan guru dan anak-anak sekolah. Konyolnya banyak karya sastra murahan yang mengumbar adegan seksualitas dan persenggamaan dimasukkan secara resmi sebagai bahan bacaan yang direkomendasikan.

Salah satu contohnya adalah cerpen berjudul “ Rumah Kawin” yang ditulis Zen Hae. Cerpen ini diterbitkan tahun 2004.
Di halaman 48 cerpen tersebut berbunyi, “Batang “zak…” Mamat Jago yang serupa ikan “….” terasa menekan “selang….” Sarti.”
Halaman 47 “ Tangannya terus meremasi “pan…” Sarti dan menyorongkan mulut monyongnya….ke….”
Halaman 58 “ Ia membaringkan Sarti di ranjang” dan seterusnya menggambarkan aktivitas seksualitas.

Ditegaskan Ahmad, panduan yang dibuat Kemdikbud Ristek dalam Program Sastra Masuk Kurikulum termasuk dalam kategori pelanggaran norma kesusilaan karena telah mengumbar persenggamaan melalui tulisan.

“UU No 44 Tahun 2008 tentang Pornografi jelas mengatur masalah ini dan melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat. Karena itu NU Circle minta program ini harus dihentikan dan dibuat secara lebih beradab dan lebih profesional,” tegas Ahmad.

Baca Juga:  Perkuat Koordinasi dengan Perguruan Tinggi, Pengelola Tol Bakter Silaturahmi ke Civitas Akademika ITERA

UU No 44 Tahun 2008 tentang Pornografi mendefinisikan pornografi adalah gambar, sketsa, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat

Dalam pasal 4 ayat 1 tegas disebutkan larangan memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan, atau menyediakan pornografi yang secara eksplisit memuat persenggamaan, termasuk persenggamaan yang menyimpang, kekerasan seksual, masturbasi, ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan, alat kelamin atau pornografi anak.

“In bukti Profil Pelajar Pancasila yang tidak diturunkan secara langsung dari setiap Sila Pancasila telah membuat Kemdikbud Ristek bebas merdeka melakukan apa saja termasuk memasukkan pendidikan ketidakberadaban dalam Kurikulum Merdeka,” tegasnya.

Menurutnya, problem besar pendidikan nasional saat ini adalah rendahnya mutu berpikir siswa karena kompetensi literasi dan numerasi sangat memprihatinkan. “Mengapa Kemdikbud tidak fokus di sini. Seharusnya perang besar pemerintah adalah memberantas kebodohan ini dan bukan membuat program yang justeru menurunkan akal sehat dan mengubah syahwat kebinalan,” ujarnya geram.

Ahmad mendesak Pemerintah, termasuk Pemerintahan Prabowo- Gibran kelak lebih fokus memerangi kebodohan literasi dan numerasi ini dengan menerbitkan Peraturan Presiden atau Instruksi Presiden tentang Peningkatan Mutu Literasi dan Numerasi Pendidikan Dasar dan Menengah.

Baca Juga:  Pj. Gubernur Lampung Hadiri Muswil II Paguyuban Pasundan Wilayah Lampung

Buku-buku tersebut beberapa diantaranya adalah:

1. Kekasih Teluk, Saras Dewi. Disklaimer diantaranya: Hal 52 kalimat “Ia mencium buas bibirku.”, “Namun ia memelintir lidahku.”, “Ia merobek kain di dadaku, menghisap putingku.”

2. Puya ke Puya, Faisal Oddang. Disklaimer diantaranya: Hal. 79: Di belakang Musala, aku hampir tidak percaya, tapi aku lihat sendiri … Mr. Berth, bos ayah Bumi, mister itu yang aku lihat… tempat kencing Mister itu masuk ke pantat ayah Bumi. Hal 208: Saya merogoh selangkangannya, Memasukkan gagang parang berkali-kali, sebelum saya setubuhi.

3. Semua untuk Hindia, Iksaka Banu. Disklaimer diantaranya: Hal 19 : Tetapi lelaki itu menarik tubuhku. Kemudian, bersamaan dengan gerak mengayun kebawah yang indah, sebuah pagutan bergelora hinggap dibibir. aku tidak melawan, bahkan bibir kami terurai saat ia berbisik perlahan.

4. Sentimentalisme Calon Mayat, Soni Karsono. Disklaimer diantaranya: Hlm. 34 “Rambutnya dijambak. Lehernya dibetot, dipelintir, dan diinjak. Zakarnya ditebas.” Dan Kalimat “Karena itukah Sita, kau tak mau bersetubuh dengan pria-pria bertenaga kuda. Aku punya fotomu bersama gigolo,

5. Saman, Ayu Utami. Disklaikmer diantaranya: Hlm.70: Pada paragraf pertama, terdapat cerita tentang peristiwa pedofilia yang dimanfaatkan oleh laki-laki dengan anak perempuan belasan tahun yang dianggap kurang waras/normal

Buku-buku di atas hanya sebagian contoh, masih banyak lagi buku-buku yang tidak layak untuk dibaca di sekolah menengah.##

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Wamenperin : Antisipasi PHK Masal Perlu Pelaku Usaha Diberi Insentif
Kembali Gelar UMKM Fest, Bukti Nyata Kepedulian KWP Terhadap UMKM
United Tractors Gelar Workshop Jurnalisme Damai
“Santri Adalah Generasi Penerus Perjuangan Ulama”
Presiden Prabowo Melantik Kepala Badan dan Utusan Khusus Presiden
Pj. Gubernur Lampung Pimpin Upacara Hari Santri 2024, Tegaskan Peran Santri dalam Meraih Masa Depan Bangsa
Pemprov Lampung Ikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi
Sehari Prabowo Dilantik, Bakamla RI Usir Kapal China Coast Guard di Laut Natuna Utara

Berita Terkait

Rabu, 23 Oktober 2024 - 14:52 WIB

Wamenperin : Antisipasi PHK Masal Perlu Pelaku Usaha Diberi Insentif

Rabu, 23 Oktober 2024 - 10:17 WIB

Kembali Gelar UMKM Fest, Bukti Nyata Kepedulian KWP Terhadap UMKM

Rabu, 23 Oktober 2024 - 10:01 WIB

United Tractors Gelar Workshop Jurnalisme Damai

Selasa, 22 Oktober 2024 - 14:39 WIB

“Santri Adalah Generasi Penerus Perjuangan Ulama”

Selasa, 22 Oktober 2024 - 11:13 WIB

Presiden Prabowo Melantik Kepala Badan dan Utusan Khusus Presiden

Selasa, 22 Oktober 2024 - 11:04 WIB

Pemprov Lampung Ikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi

Selasa, 22 Oktober 2024 - 08:17 WIB

Sehari Prabowo Dilantik, Bakamla RI Usir Kapal China Coast Guard di Laut Natuna Utara

Selasa, 22 Oktober 2024 - 05:06 WIB

Jalan Rusak, Warga Pinang Jaya Ngadu Ke Reihana – Aryodhia

Berita Terbaru

Berita Utama

Kembali Gelar UMKM Fest, Bukti Nyata Kepedulian KWP Terhadap UMKM

Rabu, 23 Okt 2024 - 10:17 WIB

Berita Utama

United Tractors Gelar Workshop Jurnalisme Damai

Rabu, 23 Okt 2024 - 10:01 WIB

Bandar Lampung

“Santri Adalah Generasi Penerus Perjuangan Ulama”

Selasa, 22 Okt 2024 - 14:39 WIB

Berita Utama

Presiden Prabowo Melantik Kepala Badan dan Utusan Khusus Presiden

Selasa, 22 Okt 2024 - 11:13 WIB