Pencapresan KIB Akan Bepengaruh pada Konstelasi Politik Nasional

Rabu, 7 Desember 2022 | 20:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan : Heri Suroyo

JAKARTA – Pengamat politik dari Universitas Diponegoro, Teguh Yuwono mengatakan
Meski belum memiliki sosok internal KIB yang kuat, namun apapun pilihan mereka nantinya akan berpengaruh pada peta konstelasi Capres-Cawapres 2024.

Dinamika dalam tubuh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) pada akhirnya akan mempengaruhi peta politik nasional. “Sehingga tokoh-tokoh siapa yang diusung KIB sangat menentukan di dalam proses politik, kenapa kemudian panjang lebar lobi lobi, ya ada di situ,” tegas Teguh, Rabu (7/12).

KIB terdiri dari Partai Golkar, PPP dan PAN. Ketiganya sampai saat ini masih solid berkoalisi, dan dikabarkan siap menerima partai baru untuk bergabung.

“Kita lagi kerja untuk mendapatkan tambahan partai, jadi tunggu saja sampai ada tambahan partai,” kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu. Kemudian, kemarin Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan, Partai Gerindra atau PKS boleh bergabung dengan KIB.

“Jadi, kalau teori koalisi parpol itu semakin besar parpol maka semakin besar pula tantangan dan bargaining politiknya. Jadi tidak mungkin sebuah parpol bergabung tanpa ada kepentingan karena kepentingan ini yang kemudian nanti akan mengemuka, gabung dalam sebuah proses inisiasi politik bersama, atau proses target politik bersama,” ujar Teguh.

Baca Juga:  UIN Raden Intan Terus Menjaga Tata Kelola Keuangan yang Akuntabel

Jika koalisi KIB membesar, tentu ada banyak bargaining politiknya. Namun hal lain yang tidak bisa dipungkiri adalah keberadaan sosok yang kuat. Sosok mana yang dianggap kuat untuk diusung oleh KIB.

“Tentu yang menjadi pertanyaan pokok adalah tentang dua figur dan dukungan parpol dan masyarakat dihitung dari mana, seberapa besar seseorang berpotensi memenangkan pemilihan, angka, proses seperti apa, itu yang menjadi dasar koalisi hitungannya kalah atau menang. “ tambah Teguh.

KIB sendiri sampai saat ini belum mengusung capres mereka. Satu sosok tokoh yang secara tegas akan maju adalah Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Namun pembicaraan internal masih terus dilakukan.

“Apapun nanti, apakah ada tambah, bergabung, capresnya nanti bagaimana, siapa, itu kita akan berunding dengan KIB ya. Jadi, segala sesuatu kita akan bicarakan bertiga nantinya,” tandas Zulhas.

Komunikasi Politik

Sementara itu, Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa menilai ungkapan Zulhas hanya sebatas komunikasi politik.

Ucapan itu bisa diartikan sebagai pengingat bahwa Gerindra, PAN, dan PKS pernah berada dalam satu gerbong pada Pilpres 2019 ketika mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Koalisi antara ketiga parpol itu juga terbuka kemungkinan bisa terbangun.

Baca Juga:  Diduga Kondisikan Jabatan Bendahara dan Pengelola Kegiatan, Warga Sebut Oknum Kades Sumber Arum "Kocok Bekem"

“Menurut saya ini soal komunikasi politik saja bahwa ini juga terkait bagaimana kemarin Gerindra dan PKS pernah dalam satu bahtera koalisi mengusung Prabowo pada Pilpres 2019. Artinya ini hanya mengingatkan kembali ada kemungkinan besar koalisi ini bisa terbangun,” ungkapnya.

Meski demikian, Herry menilai Gerindra sulit bergabung dengan KIB karena Gerindra sudah mempunyai figur yang kuat dengan elektabilitas tinggi.

“Tentunya Gerindra tidak akan gampang begitu saja bergabung dengan KIB. Karena jelas mereka mempunyai figur kuat yakni Prabowo Subianto,” tambahnya.

Menurut Herry, partai yang terbuka kemungkinan untuk bisa bergabung dengan KIB adalah PKS. Partai itu belum mempunyai figur untuk dicalonkan sehingga lebih mudah untuk bergabung dengan koalisi lain.

“Justru saya pikir bahwa kemungkinan besar yang bisa bergabung dengan KIB adalah PKS. Karena secara elektabilitas maupun figur, PKS tidak memiliki figur atau tokoh yang dapat diusung. Sehingga ke mana pun PKS bisa masuk, baik KIB atau di luar KIB,” pungkasnya. ##

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

UPP dan PT Indoarabica Teken MoU, Perkuat Sinergi di Bidang Perkopian
Dorong Pengembangan Perkopian, UPP-Indoarabica Teken MoU
Serikat Pekerja dan Dirut PLN Sepakati PKB 2025-2027, Kawal RUPTL dan Transisi ke BPI Danantara
Dandim 0426/TB Sambut Hangat Audiensi KPU Tulang Bawang
Komitmen Tingkatkan PAD, Banpenda Tuba Geruduk PT SIL cek Sumber Air Bawah Tanah
UIN Raden Intan Lampung Duduki Peringkat 1 THE Impact Rankings 2025 PTKIN
Keracunan Massal di Lampung Utara Dipastikan Berasal Dari Masakan Ayam
Perkuat Sinergitas, PWI dan BPN Mesuji Teken MoU 

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 09:43 WIB

UPP dan PT Indoarabica Teken MoU, Perkuat Sinergi di Bidang Perkopian

Kamis, 19 Juni 2025 - 07:40 WIB

Dorong Pengembangan Perkopian, UPP-Indoarabica Teken MoU

Kamis, 19 Juni 2025 - 07:33 WIB

Serikat Pekerja dan Dirut PLN Sepakati PKB 2025-2027, Kawal RUPTL dan Transisi ke BPI Danantara

Rabu, 18 Juni 2025 - 20:39 WIB

Dandim 0426/TB Sambut Hangat Audiensi KPU Tulang Bawang

Rabu, 18 Juni 2025 - 20:35 WIB

Komitmen Tingkatkan PAD, Banpenda Tuba Geruduk PT SIL cek Sumber Air Bawah Tanah

Berita Terbaru

#indonesiaswasembada

UPP dan PT Indoarabica Teken MoU, Perkuat Sinergi di Bidang Perkopian

Kamis, 19 Jun 2025 - 09:43 WIB

#indonesiaswasembada

Dorong Pengembangan Perkopian, UPP-Indoarabica Teken MoU

Kamis, 19 Jun 2025 - 07:40 WIB

#indonesiaswasembada

Dandim 0426/TB Sambut Hangat Audiensi KPU Tulang Bawang

Rabu, 18 Jun 2025 - 20:39 WIB