Peluang Terbuka Bagi KIB Menambah Koalisi

Selasa, 2 Agustus 2022 | 18:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan : Heri Suroyo

JAKARTA – Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic International Studies (CSIS) Arya Fernandes mengatakan, koalisi partai baru akan bermunculan. Ini membuat peluang mereka bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) makin kecil.

“Masing-masing partai di luar KIB sudah mulai terbentuk. Jadi saya melihat kecenderungan itu, sepertinya agak susah ada partai baru masuk,” kata Arya, Selasa (2/8).

KIB beranggotakan Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional. Sementara, Partai Nasional Demokrat,Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) disebutkan akan berkoalisi. “Lalu Gerindra dan PKB, mereka sudah ada komunikasi,” kata Arya.

Masing-masing partai kata dia memiliki kepentingan, dan sulit untuk melepaskan kepentingan mereka bagi yang lain. Arya memprediksikan, akan ada 3-4 koalisi jelang Pemilu 2024. “Sekarang kita mencermati proses koalisi, belum bisa sepenuhnya akurat prediksinya, akan terbuka sekali,” imbuh Arya.

Bagi Arya, yang menarik justru PDIP yang akan berkoalisi dengan siapa. “Saya duga sih PDIP akan berkoalisi dengan akan melakukan kongsi. Dengan politik kita yang majemuk, PDIP dia nggak mungkin maju sendiri, pasti akan berkoalisi juga, meskipun dia bisa sendiri.” sebut Arya. Kata Arya, kans PDIP berkoalisi bukan dengan KIB melainkan dengan Gerindra atau PKB.

Baca Juga:  GREAT Institute Diluncurkan; Siap Dukung Ideologi Progresif Revolusioner Presiden Prabowo

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengungkapkan KIB saat ini berada pada situasi terbuka. Artinya, peluang dan kesempatan untuk mendapatkan mitra baru setara dengan peluang kehilangan mitra partai politik (parpol) yang saat ini sudah ada dalam gerbong KIB.

“Situasi saat ini, masih terbuka lebar peluang perubahan koalisi termasuk di KIB, adanya peluang mendapat mitra, itu setara dengan peluang kehilangan mitra atau bubar,” terang Dedi.

Menurutnya, parpol yang memungkinkan bergabung dengan KIB adalah Nasdem. Hal itu ditinjau dari cara pandang Nasdem yang mirip dengan Golkar.

“Mitra strategis yang mungkin bisa sejalan dengan KIB adalah Nasdem, mengingat Nasdem punya cara pandang politik mirip dengan Golkar, juga karena belum adanya tokoh potensial yang muncul dari Nasdem,” ubgkapnya.

Dedi mengatakan parpol yang tengah didekati KIB yakni Demokrat dan PKS justru berada pada lain gerbong. Bahkan keduanya berpotensi untuk menarik partai lain untuk bergabung.

“Sementara Demokrat dan PKS cukup sulit didekati, setidaknya selain karena saat ini berbeda gerbong, juga karena Demokrat punya tokoh potensial. Dua partai ini lebih mungkin menarik anggota baru, dibanding menjadi anggota koalisi yang sudah ada,” tandasnya.

Baca Juga:  Prajurit TNI Gugur Ditembak, Dibacok Di Distrik Dekai oleh OPM

Meski demikian, upaya KIB tidak mudah untuk memikat Nasdem dalam gerbong yang diisi Golkar, PAN, dan PPP. Mengingat Ketum Nasdem Surya Paloh mempunyai karakter politik tersendiri.

“Tetapi Nasdem pun tidak mudah bergabung, mengingat Surya Paloh punya karakter politik yang kuat. Terlebih Nasdem sudah miliki pilihan, misalnya yang diumumkan terdahulu yakni Anies Baswedan, juga Andika Perkasa,” tambahnya.

Hingga saat ini, KIB belum juga mengumumkan capres yang bakal diusung. Hal itu dinilai sebagai kondisi KIB saat ini belum cukup kuat.

“Sepanjang koalisi belum miliki tokoh terusung, atau setidaknya miliki tokoh yang kuat, maka koalisi itu dipastikan masih lemah, karena mereka hanya punya komunitas tanpa pengikat yakni tokoh terusung itu,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, mengajak Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Tujuannya agar KIB semakin kuat, kokoh dalam mengusung capres-cawapres pada Pilpres 2024 mendatang. ##

Temukan berita-berita menarik Lintas Lampung di Google News
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Berita Terkait

Transformasi Bulog Jadi Langkah Tepat Pastikan Kebutuhan Pangan Masyarakat Terpenuhi
Dahsyat, Libur Tahun Baru Hijriyah, Pengguna Tol Meningkat 48%!
Topan Ginting: Ajudan Kepercayaan Bobby Nasution, Menuju Pusat Kekuasaan dan Berakhir Tragis di KPK
Dirgahayu Polri, Polisi Ideal Itu Ada?
Gubernur Lampung Resmi Tutup Kejurnas Softball Outsiders Inc Cup 2025
Peringati Tahun Baru Islam 1447 H, Wamenag : Masjid Harus Jadi Sumber Kehidupan
Pemerintah Provinsi Lampung Dukung Penguatan Nilai Spiritual melalui Pembinaan Dharmika dan Metatah Massal
Kejurnas KWRI Cup II, Pemprov Lampung Dorong Ekosistem Sepak Bola Sejak Dini
Tag :

Berita Terkait

Senin, 30 Juni 2025 - 20:02 WIB

Transformasi Bulog Jadi Langkah Tepat Pastikan Kebutuhan Pangan Masyarakat Terpenuhi

Senin, 30 Juni 2025 - 10:56 WIB

Dahsyat, Libur Tahun Baru Hijriyah, Pengguna Tol Meningkat 48%!

Senin, 30 Juni 2025 - 08:12 WIB

Topan Ginting: Ajudan Kepercayaan Bobby Nasution, Menuju Pusat Kekuasaan dan Berakhir Tragis di KPK

Senin, 30 Juni 2025 - 08:10 WIB

Dirgahayu Polri, Polisi Ideal Itu Ada?

Senin, 30 Juni 2025 - 05:13 WIB

Gubernur Lampung Resmi Tutup Kejurnas Softball Outsiders Inc Cup 2025

Berita Terbaru

#CovidSelesai

Dahsyat, Libur Tahun Baru Hijriyah, Pengguna Tol Meningkat 48%!

Senin, 30 Jun 2025 - 10:56 WIB

#indonesiaswasembada

Dirgahayu Polri, Polisi Ideal Itu Ada?

Senin, 30 Jun 2025 - 08:10 WIB

#indonesiaswasembada

Gubernur Lampung Resmi Tutup Kejurnas Softball Outsiders Inc Cup 2025

Senin, 30 Jun 2025 - 05:13 WIB