MESUJI – Muda Amanah Santun (MAS) itulah jargon salah satu Bakal Calon Bupati (Bacabup) Kabupaten Mesuji, Fuad Amrullah.S.E., politisi Partai Nasdem ini merupakan salah satu putra terbaik Mesuji yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Mesuji periode tahun 2014-2019 lalu.
Fuad Amrullah sendiri, sengaja tidak maju dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2024 kemarin. Sebab, Ketua DPD NasDem Mesuji itu telah matang mempersiapkan diri dalam kontestasi Pilkada sebagai Balon Bupati Mesuji periode 2024-2029.
Memiliki visi-misi Asta Cita, yang menurut Fuad, Pemerintah Kabupaten dalam menyusun prioritas program kerja harus linier dan singkron dengan Pemerintah pusat. Selain itu, apa yang menjadi kepentingan Pemerintah Pusat dikolerasikan dengan kebutuhan masyarakat Mesuji.
“Visi saya maju sebagai Bupati, adalah untuk Membangun Mesuji yang Religius, Damai, dan Sejahtera ,”ujar Fuad saat menghadiri kegiatan Kupas Visi Misi Bakal Calon Bupati Mesuji periode 2024-2029, yang digelar oleh PWI Mesuji. Bertempat di Sekretariat Balai Wartawan Suwara Pangeran Muhammad Ali, Desa Brabasan, Kecamatan Tanjung Raya, kamis (1/8/24).
Menurut Fuad, seorang pemimpin dalam membangun daerah harus berlandaskan dengan nilai-nilai Ketuhanan terlebih dahulu. Untuk itu dia berharap semua pembangunan baik Infrastruktur, SDM, dan Ekonomi harus di landasi dulu dengan Asas Ketuhanan.
“Harapan saya semua infrastruktur dan apa yang dimilki akan bisa di maksimalkan jika kita demi tuhan. Karena saya saat memimpin nanti, jika spirit nya tidak berketuhanan, maka bakal repot, tidak ada rem atau batasan untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa merugikan negara dan masyarakat,”kata Fuad.
Kedepan lanjut Fuad, jika dirinya terpilih sebagai Bupati Mesuji, dia akan keras tetapi manusiawi, maka Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di lingkup Pemerintahan Kabupaten Mesuji juga akan di ajak untuk memberikan pemahaman dan mengedepankan nilai-nilai Ketuhanan dalam bekerja.
“Nantinya, sebelum melakukan rapat program pembangunan, seluruh ASN akan kita ajak untuk melihat bagaimana kondisi masyarakat Mesuji yang memilki keterbatasan ekonomi. Tujuannya sebagai pembelajaran agar tidak sewenang-wenang dalam mengambil kebijakan yang bisa merugikan masyarakat. Intinya, nilai-nilai ketuhanan harus di kedepankan dalam membangun Mesuji,”lanjutnya.
Salah satu hal yang akan menjadi prioritas utama Fuad Amrullah ketika terpilih menjadi Bupati, adalah menuntaskan persoalan BPJS Kesehatan yang saat ini sedang banyak dihadapi masyarakat Mesuji.
Selain itu, dirinya memastikan akan melakukan pengawasan internal terhadap para pegawai yang berwenang terhadap Fasilitas kesehatan di Mesuji. Mulai dari tingkat bawah yakni Puskesmas sampai ke RSUD agar bisa memberikan layanan kesehatan yang baik untuk masyarakat khususnya yang mengandalkan BPJS karena keterbatasan ekonomi.
Sebab, fakta yang terjadi masyarakat pengguna BPJS ini selalu di kesampingkan pelayanan kesehatannya. Bahkan, ada yang di bodohi oleh oknum yang bertugas baik di Puskesmas dan Rumah Sakit dengan pemahaman bahwa BPJS tidak bisa diandalkan sepenuhnya, dan masih harus berbayar karena banyak layanan kesehatan yang tidak di cover oleh BPJS.
Pembodohan publik ini sangat berbanding terbalik dengan pencapaian Kabupaten Mesuji yang belum lama ini di ganjar penghargaan UHC dari Pemerintah Pusat. Akan tetapi masyarakat sulit mendapatkan layanan kesehatan gratis yang baik. Hal itu membuat saat ini masyarakat mulai mengalami krisis kepercayaan dengan jaminan kesehatan yang menjadi salah satu program unggulan pemerintah pusat tersebut.
“Dalam persoalan ini, saya akan mengedepankan fungsi managerial dalam kepemimpinan saya nanti. Pasti akan kita urai berdasarkan database, kalau masalahnya blm di bayar, di lihat pada postur APBD kita masih mampu atau tidak untuk membayar. Menurut saya dengan Porsi APBD yang sekarang mestinya bisa tercover semua,”tambah Fuad.
Menurut Fuad, jika harus melakukan sistem bergantian dalam aktivasi BPJS karena keterbatasan anggaran. Maka harus betul-betul di verifikasi dan ada keterbukaan informasi serta transparansi. Karena, masalah kesehatan menjadi kebutuhan dasar yang harus diselesaikan secara baik dan bukan hanya teori.
“Pengawasan ketat harus dilakukan berkaitan dengan pelayanan kesehatan. Bagaimana mereka harus berkomitmen untuk melayani masyarakat. Kepala Desa, Kepala BPJS kita ajak duduk bersama untuk mengurai masalahnya agar bisa dicarikan solusi terbaik,”tegasnya.
Terakhir Fuad berpesan, bahwa apa yang sudah dicapai oleh para pemimpin terdahulu tetap dipertahankan. Penghargaan UHC sebagai barometer penilaian atau pencapaian Kabupaten Mesuji yang dianggap baik dalam memberikan pelayanan kesehatan untuk masyarakatnya, tentu harus disesuaikan dengan realita di lapangan.
“Apa yang sudah di capai harus dipertahankan, jika capaian itu baik, harus diselaraskan dengan fakta di lapangan dengan memberikan pelayanan yang maksimal dan sistem administrasi yang tidak merepotkan serta membebani masyarakat,” tandasnya.##
Penulis : Nara
Editor : Ahmad
Sumber Berita : Kabupaten Mesuji
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.