Sementara kurun tahun 1980—2000 karya-karya bang Naim tersebar di media cetak, mulai dari majalah, surat kabar, buletin dan tabloid di Indonesia, kemudian bang Naim menekuni juga dunia jurnalistik yang sepadan dengan bidang tulis menulis.
Ketika ditanya tentang dunia yang tekuni lebih dulu antara tulis menulis dan jurnalistik menurut bang Naim awalnya ia menggeluti dunia karang mengarang (tulis menulis) seperti cerpen, puisi, esay sastra, budaya dan esai lainnya bidang hukum, agama, sosial dan sebagainya.
Dari 1980—2024, tercatat lebih dari 100 penghargaan yang diterima bang Naim. Baik dari dunia bahasa, sastra dan jurnalistik. Tak heran jika dia sering menjadi narasumber seminar, semiloka, diskusi dan lokakarya yang diadakan berbagai badan atau lembaga di tanah air.
Dari pergulatannya di dunia bahasa, sastra dan jurnalistik itulah Bang Naim menjelajahi pelosok negeri Indonesia dari Aceh sampai Sulawesi, Nusa Tenggara Timur apalagi Indonesia bagian Barat. Selamat kepada Bang Naim Emel Prahana atas prestasi dan penghargaannya untuk bangsa dan negara.##
Penulis : Rudi/Lia D
Editor : Rudi/Lia D
Sumber Berita : Jakarta
*Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.